Jalangkote adalah jajanan khas dari sulawesi selatan. Jajanan ini sangat nikmat dimakan dengan sambel dan dimakan saat masih hangat. Dari bentuk memang hampir mirip dengan pastel yang dibuat dengan cara digoreng, yang isinya yang terdiri dari bahan-bahan seperti wortel, kentang, daging, telur, tauge serta soun. Namun perbedaannya terdapat pada kulit, dimana kulit pada jalangkote akan lebih tipis dari kulit pastel. Jalangkote akan lebih nikmat jika disajikan bersama sambel cair sebagai bahan pelengkapnya, sedangkan pastel di makan menggunakan cabai rawit. Jalangkote juga nikmat dimakan ketika masih hangat.
Berbicara soal rasa, tentunya jalangkote memiliki kenikmatan berbeda dari pastel, karena saat gigitan pertama, Anda akan merasakan kenikmatan garingnya kulit jalangkote serta gurihnya wortel, kentang, tauge, telur yang dikombinasi dengan bumbu rahasia.
Kuliner jalangkote sendiri merupakan salah satu menu favorit warga Makassar untuk sajian berbuka puasa yang ditemani dengan segelas teh hangat, maka tak heran banyak sekali penjual jalangkote dadakan dikala bulan Ramadan tiba.
Untuk harganya 1 buah jalangkote kisaran Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu. Jika Anda ingin menikmati kuliner khas yang satu ini, Anda dapat menikmatinya di wilayah pusat kota Makassar dan sekitarnya. Namun untuk Anda yang berada di wilayah Jabodetabek, Anda juga bisa menikmatinya, karena sudah ada beberapa penjual jalangkote yang tersebar di Jabodetabek namun tak sebanyak di Makassar.
Bagi Anda yang ingin belajar cara membuat jajanan khas Makassar bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Bahan Membuat Kulit Jalangkote
1. Tepung terigu 200 gr
2. Telur ayam 1 butir
3. Santan 60 ml
4. Garam 1/2 sendok teh
5. Minyak goreng 750 ml
6. Bahan Untuk Isi Jalangkote
7. Wortel 75 gr dipotong berbentuk dadu
8. Kentang 75 gr dipotong berbentuk dadu
9. Daging sapi 100 gr dipotong kecil-kecil
10. Telur rebus 2 butir dibagi menjadi 6 bagian
11. Taoge 50 gr siangi
12. Soun 25 gr rendam air hingga lunak
13. Bawang perai 1 btg diiris tipis-tipis
14. Air 25 ml
Bahan Bumbu Jalangkote
1. Bawang putih 3 siung diiris tipis-tipis
2. Bawang merah 4 siung diiris tipis-tipis
3. Merica bubuk 1/2 sendok teh
4. Pala bubuk 1/4 sendok teh
5. Kaldu bubuk (Ayam/Sapi) secukupnya
6. Garam secukupnya
7. Gula pasir secukupnya
8. Bahan Membuat Sambel Jalangkote
9. Cabai merah 4 buah
10. Cabai rawit 2 buah
11. Bawang putih 4 siung
12. Bawang merah 3 siung
13. Garam secukupnya
14. Cuka 1/2 sendok teh
15. Gula pasir 1 sendok teh
16. Air 200 ml
Langkah-Langkah Membuat Isi Jalangkote
1. Panaskan minyak 2 sendok makan, masukkan bawang putih dan bawang merah lalu tumis hingga harum.
2. Masukkan bawang perai, daging sapi, wortel dan kentang. Lalu tuangkan air dan masak hingga setengah masak.
3. Masukkan bahan-bahan lainnya (kecuali telur) lalu berikan garam, merica, pala bubuk, gula pasir.
4. Kemudian masak hinggga semua bahan matang. Angkat dan sisihkan.
Langkah-Langkah Membuat Kulit Jalangkote
1. Masukkan tepung terigu dalam tempat adonan.
2. Tambahkan telur, garam dan santan. Lalu aduk sampai merata
3. Masukkan 50 ml minyak goreng panas, kemudian uleni adonan hingga kalis.
4. Setelah adonan kalis, gilas adonan hingga setebal 3 mm, cetak dengan bentuk bulat dengan diameter 10 cm.
5. Ambil satu lembar kulit, masukkan 2 sendok makan isian yang telah di buat tadi dan 1 potong telur di atasnya.
6. Tutup dan rekatkan kulit membentuk setengah lingkaran, untuk menempelkan antar bagian gunakan putih telur.
7. Lakukan kembali pada semua adonan.
8. Goreng menggunakan minyak panas, goreng hingga berwarna kecoklatan.
Langkah-Langkah Membuat Sambel
1. Haluskan semua bahan saus yang telah disiapkan (kecuali air dan cuka).
2. Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis sampai matang. Lalu angkat.
3. Rebus air, lalu masukkan bumbu tumis dan cuka. Masak sampai matang dan angkat.
4. Hidangkan jalangkote dan sambel, lebih nikmat dimakan saat masih panas.
Sumber :
http://www.maxnyoos.com/artikel/resep-membuat-jalangkote-khas-makassar-yang-nikmat
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...