Makanan laut adalah menu yang harus dicoba ketika ke Ambon, mengapa begitu karena sesuai dengan topografinya kota Ambon yang berada di sekitar teluk Ambon. Maluku terkenal dengan perikanannya. Daerah Maluku merupakan daerah kepulauan yang 80 persennya adalah laut sehingga mempunyai potensi sumber ikan yang melimpah. Rasa dan kesegaran ikan dari laut Maluku memang tidak ada bandingannya karena itu masyarakat Maluku lebih memilih ikan dibanding ayam. Karena arus laut di kepulauan ini sangat kencang, maka kulit ikan cenderung jadi keras. Meski dimasak dengan cara apapun daging ikannya masih tetap utuh. Dagingnya tidak terasa amis karena masih segar. Daging ikan yang padat dan bisa disuwir memiliki rasa yang gurih dengan cita rasa manis daging ikan yang lembut.
Kenikmatan ikan kuah kuning sudah dikenal sejak zaman nenek moyang masyarakat Maluku. Bahkan karena lezatnya, dahulu ikan kuah kuning selalu disajikan untuk para petinggi tentara Belanda yang datang. Tradisi santap ikan kuah kuning ini berlangsung hingga kawanan tentara kongsi dagang Belanda angkat kaki dari Maluku. Berdasarkan sejarahnya, ikan kuah kuning adalah makanan yang sering disajikan di meja raja-raja. Artinya, ia bukanlah makanan yang baru lahir. Meski dahulu makanan ini disajikan untuk kalangan tertentu, kini ikan kuah kuning telah menjadi hidangan wajib saat masyarakat mengadakan hajatan.
Ikan yang cocok dimasak sebagai ikan kuah kuning adalah jenis ikan yang hidup di terumbu karang seperti ikan sikuda atau barak kuda. Ikan ini bersisik tebal dan dagingnya agak kenyal. Bagian dalam kulit ikan dipercaya banyak mengandung zat fosfor yang berguna bagi pertumbuhan otak. ikan sikudaada dua jenis warnaya, ada yang kemerah-merahan dan ada yang sisiknya kehitaman.
Sebelum diolah, ikan laut ini sebaiknya direndam dengan larutan air asam. Air asamnya bisa berasal dari jeruk nipis, asam jawa, atau cuka. Selain mengurangi amis, air asam juga berguna untuk melarutkan timbal (limbah air laut). Lalu haluskan bawang merah, bawang putih, cabai keriting, kunyit, dan jahe secara terpisah. Setelah itu, tumbuk dengan kasar serai dan lengkuas. Potonglah belimbing sayur menjadi beberapa bagian. Tumis bumbu yang dihaluskan sampai matang lalu baru masukkan serai dan lengkuas. Kemudian masukkan ikan dan tambahkan air secukupnya. Setelah itu, masukkan belimbing wuluh, asam mawe, dan garam secukupnya. Terakhir, celupkan segenggam daun kemangi dan masaklah hingga matang. Kematangan ikan kuah kuning ditandai dengan aroma kesegaran jeruk yang berpadu harum dengan daun kunyit yang menguap. Begitu menyeruput sesendok kuah, langsung terasa gurih minyak ikan bercampur rasa asam yang menyegarkan. Sensasi segar di badan pun membangkitkan gairah santap.
Kunci dari masakan enak dan bergizi adalah tidak menggunakan penyedap rasa dan banyak menggunakan bumbu dan rempah dari alam. Sebagai makanan pelengkap, menu ini cocok disajikan dengan papeda. Papeda yang terbat dari sagu dan rasanya tawar berpadu dengan ikan kuah ikan kuning dengan cita rasa asam pedas. Rasa asam didapat dari lemon Cina, lemon purut, atau belimbing sayur. Di daerah Tulehu, sebelah utara Kota Ambon, asam mawe dijadikan bahan untuk menimbulkan rasa asam. Asam mawe adalah sejenis buah dari pohon asam yang dikeringkan untuk menciptakan rasa asam. Ikan kuah asam kuning yang dimasak dengan asam mawe adalah yang paling lezat. Asam mawe kebanyakan digunakan sebagai bumbu oleh kaum muslim di Maluku.
Salah satu restoran yang direkomendasikan oleh warga lokal untuk menu andalan sup ikan kuah kuning seharga Rp. 35.000 adalah Restoran Dedesyang. Kekhasan sambal dan sayuran yang menyertainya menjadikan masakan laut restoran ini berbeda dengan tempat lainnya. Aroma kuah yang asam-asam segar berpadu dengan gurihnya daging ikan kakap. Harumnya daun kemangi menambah rangsangan pada indra pengecap. Sedangkan di Rumah Makan Paradise yang terletak di Jalan Philip Latumahina, Ambon, permangkok dijual seharga Rp. 25.000.
Resep:
Bahan Dasar
2 ekor (600 gr) ikan barakuda, tongkol atau ganti dengan ikan lain
2 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, iris tipis
2 sdt gula pasir
2 buah jeruk nipis
daun kemangi atau ganti dengan daun basil
1 lt air
Garam secukupnya
Minyak untuk menumis
Bahan Bumbu Halus
5 buah bawang merah
3 siung bawang putih
2-4 buah cabe merah besar
2 cm jahe
3 cm kunyit
Cara Membuat
1. Bersihkan ikan, potong sesui selera. Lumuri dengan garam dan air jeruk nipis atau air asam. Diamkan selama 15 menit.
2. Cuci ikan dengan air dingin. Tiriskan.
3. Haluskan semua bahan bumbu halus dengan cobek atau blender.
4. Tumis bumbu halus hingga matang dan berbau harum.
5. Tambahkan irisan lengkuas dan serai. Teruskan tumis sebentar sampai serai agak layu.
6. Tambahkan 1 lt air masak sampai mendidih.
7. Kecilkan api ke posisi sedang, masukkan ikan, masak sampai ikan berubah warna dan matang.
8. Jika perlu rebus ikan sebentar dalam panci terpisah untuk mengurangi bau amis.
9. Tambahkan garam dan gula sesuai selera. Masukkan daun kemangi.
10. Terakhir beri 2 sdm air jeruk nipis. Angkat.
Tempat yang menyediakan:
Sumber:
Jalur Nugraha Ekakurir. 2010. Jejak Kuliner Indonesia. Jakarta: PT TIKI JNE
http://www.kompasiana.com/andri_buaya/segarnya-ikan-kuah-bening-khas-ambon_5513f87ba333113a70ba808c
http://top10resepmasakan.blogspot.com/2016/07/resep-ikan-kuah-kuning-khas-ambon.html
http://masakan-khas-daerah.blogspot.co.id/2013/08/cara-membuat-ikan-kuah-kuning-khas.html
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja