Ikan laut etong, awalnya dipandang sebelah mata oleh para nelayan karena dianggap kurang enak dikonsumsi. Namun dengan sedikit kreatifitas, kini ikan etong yang memiliki kulit luar kasar tersebut, telah menjadi menu spesial, dengan rasa khasnya yang menyerupai ayam tanpa duri.
Ikan etong bakar tersebut dengan mudah bisa dijumpai di wilayah Kota Subang, Jawa Barat. Meskipun di daerah lain menu ikan ini dapat ditemui, namun karena mudah ditemui di wilayah Subang dan dengan kekhasannya tersendiri maka beberapa tahun belakangan ini orang mengenal etong bakar menjadi kuliner khas Kabupaten Subang.
Sepintas tidak ada yang istimewa dengan bentuk ikan laut yang disebut dengan ikan etong ini. Kulit luarnya yang kasar membuat ikan ini kurang meyakinkan untuk dimakan, namun ternyata ikan etong mempunyai rasa yang khas bila dibakar.
Proses pengolahan ikan bakar etong relatif mudah. Ikan Etong segar diambil kulit luarnya yang kasar hingga menyisakan daging yang empuk. Untuk menghilangkan rasa amis, ikan dibilas hingga tiga kali dan terakhir direndam di air kunyit. Setelah itu ikan langsung dibakar. Dalam proses pembakaran tersebut ikan dioles dengan bumbu penyedap.
Agar menghasilkan daging yang empuk, ikan dibakar diatas bara dari batok kelapa. Setelah matang ikan etong bakar disantap dengan sambal pedas yang menambah selera.
Menurut pembeli, rasa ikan etong bakar yang khas ini membuatnya selalu ketagihan ini karena terasa empuk dan gurih, dan tidak terasa bau amis seperti ikan laut lainnya.
Kelebihan dari ikan etong bakar ini, selain rasanya yang empuk ikan laut ini tidak memberikan efek bagi yang mempunyai alergi terhadap ikan laut.
Jika anda merasa penggemar makanan ikan laut, tidak ada salahnya datang dan mencoba ikan bakar etong di Warung Makan Badru Di Kawasan Jalan Eyang Dongdo depan SMP Negeri Satu, Kabupaten Subang. Bagi anda yang sedang melewati wilayah Pantura Subang, Ikan etong jua menjadi menu andalan di Rumah makan sekitar pantura Subang
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang