Ija Juma Tidahan
Lagu ini adalah salah satu lagu tradisional suku Batak Simalungun. Lagu ini diwarisi secara turun temurun secara lisan. Dahulu, lagu ini dinyanyikan oleh muda-mudi yang dimabuk cinta. Para lelaki akan menyanyikan lagu ini untuk merayu kekasihnya. Selain itu, bagi mereka yang membutuhkan lagu gembira sebagai hiburan sekaligus pelepas penat setelah bekerja--umumnya berladang-- juga akan menyanyikan lagu ini.
Namun, seiring zaman berganti, lagu ini mengalami pergeseran dalam hal penggunaannya. Jika dahulu lagu ini dinyanyikan di waktu santai bersama teman sebaya atau keluarga, zaman sekarang lagu ini malah dinyanyikan di pesta-pesta gembira tertentu, umumnya pesta pernikahan.
Lirik dari lagu ini sederahana dan berulang. Lirik lagu ini sebenarnya merupakan sebuah puisi dengan pesan yang ingin disampaikan penyanyi dapat diketahui secara jelas, apabila sudah berjanji kepada pasangan untuk setia, janganlah kiranya berpisah.
Berikut adalah lirik dan arti dari lagu Ija Juma Tidahan:
Ija juma tidahan botou
Ija juma tidahan botou
Tidahan bani jumamu
Tidahan bani jumamu
Dimana nanti terlihat sawah?
Dimana nanti terlihat sawah?
Terlihat dari sawahmu
Terlihat dari sawahmu
Ija holi pindahan botou
Ija holi pindahan botou
Usih songon rupamu
Usih songon rupamu
Dimana kulihat wajah
Dimana kulihat wajah
Seperti wajahmu
Seperti wajahmu
Jengesni hatamin da botou
Megah uhur manangar
Bujur ni uhurmin da botou
Mambalosi hatamuai
Indahnya tutur katamu
Senang hati mendengarnya
Baiknya hatimu
Mendengarkan kata-kataku
Ijuma parmahanan botou
Ijuma parmahanan botou
Bahat bulungni rimbang
Bahat bulung ni rimbang
Dipadang rumput
Dipadang rumput
Banyak daun rimbang
Banyak daun rimbang
Anggo doma marpadan botou
Anggo doma marpadan botou
Ulang be namin sirang
Ulang be namin sirang
Kalau sudah berjanji
Kalau sudah berjanji
Jangan lagi berpisah
Jangan lagi berpisah
Jengesni hatamin da botou
Megah uhur manangar
Bujur ni uhurmin da botou
Mambalosi hatamuai
Indahnya tutur katamu
Senang hati mendengarnya
Baiknya hatimu
Mendengarkan kata-kataku
#OSKMITB2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang