|
|
|
|
Hari Nelayan Tanggal 10 Aug 2018 oleh OSKM18_16718477_Maylafaszya . |
Pada awal hidupnya Sang Penguasa pantai Selatan, Nyi Roro Kidul, merupakan seorang gadis biasa yang terlahir dengan paras cantik. Dengan parasnya tersebut, Nyi Roro Kidul menjadi primadona yang kerap dirayu oleh kaum Adam pada saat itu. Alih-alih merasa tersanjung, Nyi Roro Kidul merasa risih dan menganggap bahwa kecantikan yang ia miliki adalah sebuah kutukan. Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan meloncat dari sebuah jurang di Karanghawu. Akibat aksinya tersebut rupanya Nyi Roro Kidul dikutuk oleh Dewa laut karena tidak bersyukur atas apa yang telah ia miliki. Maka dari itu, ia bangkit dari kematian untuk menguasai kerajaannya di laut selatan. Setiap Hari Nelayan, para nelayan akan melepas kepala kerbau yang diikat pada sebuah balok kayu ke laut lepas. Setelah beberapa ombak, kepala kerbau tersebut akan hilang dan hanya menyisakan balok kayu dan bunga. Ritual yang dilakukan di Kampung Nelayan Pajagan, Pelabuhan Ratu, ini merupakan persembahan para nelayan untuk Nyi Roro Kidul untuk menenangkan lautan, sehingga para nelayan dapat memanen ikan dengan aman.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |