Ada satu kuliner yang selalu menjadi incaran saya setiap kali ada hajatan di kampung, yaitu gulai umbut. Kuliner satu ini merupakan salah satu Kuliner Aceh Tamiang. Gulai umbut terasa istimewa karena hanya disajikan saat hajatan besar saja, seperti acara pernikahan, turun tanah (aqiqah) atau hajatan lain yang merupakan moment istimewa.
Gulai umbut memang bukan menu utama dalam sajian pada acara besar tersebut. Meskipun demikian, tanpa kehadiran Kuliner Aceh Tamiang satu ini, rasanya tetap ada yang kurang lengkap. Padahal sebenarnya, gulai umbut bisa dibilang hanyalah menu pendukung, karena umumnya kuliner satu ini hanya disajikan pada H-1 hajatan.
Nah, bahan dasar gulai umbut adalah bagian pucuk dari batang kelapa ataupun kelapa sawit yang masih muda. Di Aceh Tamiang, bahan dasar seperti ini tentu saja sangat mudah ditemukan. Karena telah menjadi rahasia umum kalau Aceh Tamiang dan Kelapa Sawit, seolah adalah dua hal yang tak terpisahkan.
Dalam setiap hajatan, tuan rumah akan menebang satu atau dua pohon kelapa sawit untuk diambil umbutnya. Biasanya, pohon yang ditebang adalah pohon kelapa sawit yang berkelamin jantan karena memang tak bisa berbuah. Inilah salah satu moment yang paling saya suka, karena saat baru diambil umbut ini memiliki rasa yang manis dan lembut. Saya terkadang tak tahan untuk memakannya mentah-mentah.
Cara Pembuatan:
Membuat gulai umbut sangat sederhana, tak jauh beda dengan membuat gulai lainnya. Caranya, umbut yang telah diambil tadi dirajang kecil-kecil dengan bentuk pipih lalu direndam sejenak. Sementara itu, orang dapur akan menyiapkan bumbunya berupa bawang putih, bawang merah, ketumbar, cabai merah dan serai yang dirajang halus.
Bumbu ini kemudian dimasukkan dalam genangan santan yang kental bersamaan dengan umbut yang telah dirajang tadi. Aduk semuanya dengan api sedang hingga santan mendidih. Setelah itu masukan daun kunyit dan taburkan irisan cabai merah. Oh ya, agar terasa lebih sempurna jangan lupa masukkan udang asin, serta taburan terasi sebagai sentuhan terakhirnya.
Lalu, biarkan santan kian mendidih hingga bumbu tersebut meresap dalam daging umbut. Tekstur daging umbut yang berserat menyebabkan bumbu-bumbu mudah meresap, sehingga memasak gulai umbut sebaiknya memang jangan sampai overcook.
Untuk menikmati semangkuk gulai umbut, kita hanya butuh sepiring nasi panas dan sepotong ikan asin. Jika tiga hal tersebut sudah bertemu di piring, rasanya sempurna sekali. Gulai umbut memang memiliki rasa yang unik, karena ada perpaduan rasa manis dan gurih. Dagingnya yang berserat juga memberikan sensasi lain saat sampai ke mulut.
Alamat Penjual:
Rumah Makan Khas Aceh Rayeuk
Jalan Leung Bata, Banda Aceh
Sumber : http://helloacehku.com/gulai-umbut-kuliner-aceh-tamiang-incaran-para-undangan/
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...