Lampu Gentur Khas Cianjur yang Beragam dan Mendunia, tidak banyak orang tahu tentang Industri Kreatif yang ada di Cianjur. Padahal tanpa di ketahui orang banyak pun sebenarnya Cianjur memiliki segudang produk unggulan industri kreatif. Salah satu yang gaungnya terdengar hingga ke mancanegara yakni lampu gentur. Industri Kerajinan Lampu Gentur di Cianjur, Jawa Barat sudah berjalan selama empat Generasi di Cianjur. Lampu Gentur pertama kali dibuat oleh Bapak Mus’in pada tahun 1820. Awalnya lampu ini hanya berupa lentera minyak tanah yang menggunakan material kaleng bekas sebagai bahan bakunya. Selanjutnya generasi kedua lampu ini dipegang oleh Bapak Uni pada tahun 1965. Pada generasi ini, material lampu Gentur sudah mengalami perubahan menggunakan material yang lebih baik, yaitu dengan lempengan kuningan dan kaca bertekstur. Dari segi bentuk dan desain, lampu Gentur sudah mulai beragam. Lampu ini awalnya hanya untuk keperluan para santri yang mau mengaji di pesantren Gentur,yang pada waktu itu akses penerangan listrik belum tersambung.
Bentuk lampunya yang artistik sangat memikat siapa saja yang melihat lampu khas dari Kota Taucho ini. Berokasi di Kampung Gentur RT 3/6, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Perusahaan yang sudah ada sejak 1940-an ini dinamai Uni-Antique. Saat ini, usaha lampu gentur dipegang Siti Mulyati yang merupakan generasi keempat dengan memiliki 12 orang karyawan.Sejak dulu, lampu gentur sudah merajalela di pasar dunia. Tak hanya di kawasan Asia, lentera cantik khas Cianjur ini pun banyak dipesan para konsumen dari negara-negara Eropa seperti Yunani, Bulgaria dan banyak lagi. Tak heran jika omset perbulannya mencapai Rp80 juta.Sekarang telah diubah bahan bakunya terbuat dari kuningan dan kaca plora. Ukirannya yang khas menjadi citra sendiri bagi Cianjur. Lampu gentur adalah warisan dan kebanggan Jawa Barat.
Dengan menggunakan bahan baku kaca plora yang dikemas dengan berbagai macam warna dan bentuk, membuat banyak pejabat tertarik berkunjung dan memesan lampu gentur. Bahkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun pernah dibuat takjub akan keunikan lampu gentur. Bapak Presiden RI pada saat itu sekitar tahun 2013, Pak SBY berkunjung ke setra Gentur bersama rombongannya. Seketika membuat bangga khusus nya para Pengrajin Industri Kreatif, bahwa Cianjur punya karya yang dapat dilihat oleh dunia dari berbagai kalangan hingga pejabat sekalipun. kita berharap produk warisan dari leluhurnya pun bisa diteruskan generasi muda ikut serta mempertahankan lampu gentur bahkan kreativitasnya bisa dikembangkan lagi. Semula hanya seperti lampu untuk lilin dan listrik, kemudian ditambah fungsinya sebagai asbak, tempat buah dan kereta kencana.
Sumber:
http://geliatcianjur.blogspot.com/2017/01/lampu-gentur-khas-cianjur-yang-beragam.html
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang