|
|
|
|
Gedung Juang 45, Tambun, Kabupaten Bekasi #DaftarSB19 Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_19918161_Dwika . |
Gedung Juang Tambun adalah sebuah situs sejarah yang terletak di kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Sebelum Revolusi Nasional, bangunan ini bernama Landhuis Tamboen atau Gedung Tinggi, dan merupakan pusat tanah partikelir milik keluarga Khouw van Tamboen.Gedung Juang Tambun dan stasiun Tambun yang telah dihancurkan yang terletak di belakang gedung ini, dua-duanya bergaya Art Deco dan merupakan satu kesatuan sejarah tidak terpisahkan.
Gedung Juang 45 Bekasi adalah sebuah situs gedung bersejarah pada masa kemerdekaan yang berada di Jl. Sultan Hasanudin No.39, Setiadarma, Tambun Sel., Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17510. Gedung ini sering juga disebut Landhuis Tamboen atau Gedung Tinggi, seperti nama pemiliknya pada masa lalu, keluarga Khouw Van Tamboen.
Gedung ini terletak dipinggir jalan utama, sehingga dapat dilihat dari pinggir jalan langsung ketika melintas, Jalan Sultan Hasanuddin terbilang sebagai jalan utama yang sangat ramai setiap hari, dan Gedung Juang 45 ini sangat identik dengan jalan tersebut, dan juga daerah Tambun.
Gedung ini digunakan sebagai tempat wisata dan edukasi sejarah pada masa sekarang, karena nilai arsitekturnya yang bergaya kuno dan mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Bangunan Gedung Juang 45 ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda, tepatnya pada awal abad 20, oleh keluarga Tamboen (Pengusaha tanah etnis tionghoa), gedung ini melewati pergantian dari masa pemerintahan Belanda hingga ke masa pemerintahan Jepang, dan akhirnya kemudian berganti menjadi masa pemerintahan Indonesia.
Pada zaman pemerintahan Jepang, terdapat insiden berdarah, dimana terjadi pembantaian pasukan Jepang oleh warga sekitar daerah Tambun, sehingga hampir semua pasukan Jepang terbantai dan mayatnya dibuang di Kali Bekasi, insiden ini terjadi di sekitar Gedung Juang 45 sehingga bisa dikatakan bahwa Gedung Juang 45 Tambun merupakan saksi bisu pembantaian tersebut.
Pada zaman setelah kemerdekaan, Gedung Juang 45 digunakan sebagai gedung pusat aktivitas pemerintahan dan juga keamanan, seperti TNI-AD, DPRD Kabupaten Bekasi, bahkan pernah dijadikan tempat menahan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada zaman orde baru, gedung ini digunakan sebagai gedung sekretariat Pemilu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dan sekarang menjadi tempat bersejarah yang dijaga keberadaannya dan dirawat oleh pemerintah setempat.
SUMBER :
Disadur dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_Juang_Tambun, diakses jam 4:13, tanggal 8 Agustus 2018.
Disadur oleh Dwika Alam Indrajati, tanggal 8 Agustus 2018
OSKMITB2018_19918161_Dwika Alam Indrajati
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |