Sebelum membahas mengenai resep gangan udang khas dari Sumatera Selatan ini ada baiknya kita tahu makanan yang seperti apakah menu kuliner yang satu ini. Gangan udang merupakan menu kuliner yang berupa sup dengan bahan utamanya udang. Untuk rasanya sendiri, Rasa gangan udang memiliki percampuran rasa pedas, gurih dan juga sedikit asam. Rasa asam yang ditimbulkan berasal dari campuran asam dan juga nanas di dalamnya. Perpaduan ini pula yang membuat rasa dari gangan udang ini terasa segar. Cara memasaknyapun juga relatif mudah jadi bisa dibuat sendiri
Resep Gangan Udang Khas Sumatera Selatan
Bahan yang diperlukan:
Udang ukuran sedang sebanyak 300 gr
Air jeruk nipis 1 sdt
Garam 1/2 sdt
Daun salam sebanyak 2 lembar
Air asam jawa dari 1 sdt yang direndam dengan satu sendok air panas, ambil airnya
Nanas 100 gr
Air sebanyak 600 mililiter
Bumbu halus:
Bawang merah sebanyak 5 biji
Bawang putih 2 siung
Cabai merah besar 2 buah (sesuaikan selera)
Cabai rawit merah 2 buah (sesuaikan selera)
Kunyit yang dibakar sepanjang 4 cm
Lengkuas 2 centimeter
Terasi 1 sdt yang telah dibakar
Garam dan gula pasir secukupnya
Cara membuat Gangan Udang:
Bersihkan semua bahan yang telah disediakan. Kupas kulit udang dengan bersih tapi tetap sisakan ekornya dan belah bagian punggung, lalu cuci hingga bersih.
Jika sudah bersih, sediakan air garam yang dicampur dengan air perasan jeruk nipis lalu masukkan udang kedalamnya rendam selama kurang lebih lima belas menit.
Masukkan air ke dalam panci, tunggu hingga mendidih. Tambahkan bumbu halus dan masukkan daun salam kemudian rebus hingga baunya menjadi harum.
Jika aroma dari bumbu sudah mulai tercium harum, udang siap dimasukkan. Masukkan dan aduk hingga udang menajdi matang dan berubah warna menjadi kemerahan.
Yang terakhir, masukkan air asam dan juga nanas ke dalamnya, tunggu hingga meresap dan air mengental.
Angkat dan sajikan.
Sumber: http://www.masakandapurku.com/2015/08/resep-gangan-udang-khas-sumatera-selatan.html
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang