Dulu, hidup kakak beradik yang cantik jelita bernama Sulung dan Bungsu. Tidak seorang pun tahu, ibu mereka adalah seekor kucing. Padahal banyak pemuda yang tertarik dengan Sulung dan Bungsu. Suatu hari, datang dua pemuda yang ingin meminang Sulung dan Bungsu. Sebelum menikah, Sulung dan Bungsu menyuruh mereka untuk meminta restu dari ibunya.
Sulung dan Bungsu kemudian memanggil ibu mereka yang sejak tadi belum menemui dua pemuda itu. Namun, betapa terkejutnya kedua pemuda itu ketika yang muncul adalah seekor kucing.
Mereka sangat kaget setelah tahu ibu Sulung dan Bungsu ternyata seekor kucing. Akhirnya mereka membatalkan lamaran mereka karena tidak mau memiliki ibu mertua seekor kucing. Sulung dan Bungsu begitu malu dan kecewa, menyesal beribu seekor kucing.
Akhirnya mereka berpikir untuk mencari ibu baru. Pertama mereka meminta Matahari untuk menjadi ibunya, namun Matahari menolak karena ia tidak sehebat apa yang mereka kira. Matahari akan terhalang saat Awan datang. Sulung dan Bungsu pun menemui Awan. Mereka berharap Awan mau menjadi ibu mereka. Tapi, Awan pun menolak. Awan akan terhempas ke gunung jika angin datang lalu gunung akan menghalanginya. Akhirnya mereka pergi mencari Gunung. Ternyata, Gunung pun masih menolak, meskipun Gunung bertubuh besar, namun permukaan Gunung banyak lubangnya. Tikuslah yang melubanginya.
Sulung dan Bungsu akhirnya pergi mencari rumah tikus. Mereka masih tetap berharap dapat menemukan seorang ibu yang hebat untuk mereka. Akhirnya mereka berhasil menemukan Tikus. Tapi seperti sebelumnya, Tikus pun menolak. Tikut yang mereka anggap kuat ternyata takut pada seekor kucing.
Setelah itu barulah mereka sadar. Bukankah ibu mereka juga seekor kucing? Ternyata ibu merekalah yang paling hebat. Mereka sangat malu pada sang ibu. Kini, Sulung dan Bungsu sadar dan menyayangi ibunya selama-lamanya.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang