Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 21 Februari 2018 digelar Festival Gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Festival yang dibuka oleh Bupati Bojonegoro Suyoto tersebut menyuguhkan berbagai macam kerajinan tangan berbahan baku tanah liat mulai dari celengan, guci, vas bunga dan juga gogor (patung anak macan) dan berbagai sovenir/pernak pernik hasil karya masyarakat Desa Rendeng, Malo. Tampak hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Industri dan Tenaga Kerja, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Forkompimka dan tamu undangan lainnya. Festival ini diawal dengan kirab maskot Kabupaten Bojonegoro yaitu si Gogor dan guci gerabah yang diarak menuju ke Balai Desa yang kemudian si Gogor di letakkan di perempatan Desa Rendeng Kecamatan Malo. Gerabah macan gogor sendiri merupakan maskot Kabupaten Bojonegoro serta menjadi produk unggulan di Festival Gerabah Rendeng 2018. Celengan berbetuk macan itu memiliki nilai budaya lokal Desa Rendeng. Sebenarnya, kerajinan gerabah di Desa Rendeng sudah dikembangkan oleh masyarakat setempat selama beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi, belum banyak wisatawan yang mengetahuinya sehingga digelarlah Festival Gerabah Rendeng yang bertujuan untuk memasarkan hasil kerajinan gerabah masyarakat Rendeng. Karena banyak masyarakat yang kesulitan dalam pemasaran hasil karya mereka. Pengunjung yang datang dapat melihat langsung proses pembuatan gerabah bahkan mereka diperbolehkan mencoba langsung membuat gerabah dengan cara teknik putar. Dalam acara itu digelar juga lomba lukis di media layah/cobek yang diikuti puluhan siswa Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Selanjutnya ada pegelaran seni budaya, pameran gerabah, pameran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM).
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang