×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Dongeng Fabel

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Dongeng Kucing Hutan dan Burung Puyuh

Tanggal 24 Dec 2018 oleh Roro .

Di suatu gurun gersang, hewan-hewan harus berjuang keras untuk mencari makan dan minum. Di sana, hanya ada satu sumber air. Suatu hari, seekor kucing hutan sedang mencari makanan. Sudah dua minggu ia belum makan. Ia pun berjalan menuju sumber air dan berharap ada makanan di sana.

Ketika si Kucing hutan sampai di sumber air, ia segera mencari tempat untuk mengamati sekitar. Tempat itu akan digunakan untuk bersembunyi sambil menunggu mangsa lewat. Saat itu, ada seekor rusa sedang minum di sumber air. Ia pun mengendap-endap mendekat. Ketika posisinya sudah dekat, ia menerkam. Namun saat itu, ada seekor burung bangkai tanpa sengaja menjatuhkan buruannya dari udara. Buruan itu mengenai kaki belakang si Kucing hutan. Kaki belakangnya pun terluka. Begitu mengetahui si Kucing hutan terluka, sang Rusa melarikan diri.

Tidak jauh dari sumber air, seekor burung puyuh mendengar jeritan si Kucing hutan. Ia memutuskan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Kucing hutan, apa yang terjadi padamu?" tanya si Burung puyuh. Kucing hutan pun menjelaskan permasalahannya.

Si Burung puyuh merasa kasihan dengan keadaan si Kucing hutan. Awalnya, ia tidak mau membantu karena selama ini kucing hutan dan burung puyuh bermusuhan. Namun setelah mengetahui kondisi luka si Kucing hutan, ia memberikan bantuan.

"Aku ini seekor kucing hutan, bisa saja aku menangkapmu setelah sehat nanti," kata si Kucing hutan disela-sela pengobatan.

"Hal itu tidak mengurungkan niatku untuk membantumu." jelas sang Burung puyuh. Ia mengobati luka kaki si Kucing hutan hingga sembuh. Kini, si Kucing hutan sudah sembuh dan mampu melompat serta berlari seperti biasa.

"Lukaku telah sembuh. Walaupun aku tidak suka akan dirimu, aku akan mengingat segala kebaikanmu. Aku akan menunggu saat untuk bisa membalas kebaikanmu," kata sang Kucing hutan, lalu meninggalkan si Burung puyuh.

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...