×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Elaborasi

Provinsi

Sumatera Utara

Dalihan Na Tolu

Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_16518302_Yonatan Jori Saputro.

Dalihan Na Tolu

 

Dalihan Na Tolu adalah sebuah tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu yang telah dipegang dan menjadi pedoman orang-orang Batak. Prinsip ini sangat diperlukan dan dijunjung tinggi dalam adat Batak ini.  Nama lainnya adalah partuturon, atau dalam bahasa awam adalah silsilah tingkatan dalam keluarga adat Batak. Banyak peraturan kebanyakan secara tidak tertulis atau pada umumnya hanya bersifat normatif dalam adat Batak yang berpegangan pada tingkatan-tingkatan atau posisi satu orang terhadap yang lain dalam keluarga. Dalam adat Batak, keluarga yang dimaksud bukanlah hanya keluarga dekat atau kandung melainkan lebih luas daripada itu yang bisa dilihat dari marga atau boru satu orang atau keluarga tertentu.

 

Dalihan Na Tolu adaah prinsip yang harus dipegang dalam berkehidupan bermasyarakat dalam adat Batak. Dalam Dalihan Na Tolu ada tiga prinsip atau dalihan (tungku dalam bahasa Batak) yang secara umum dipegang :

  1. Somba Marhula-hula, yang artinya adalah hormat kepada keluarga pihak istri. Contohnya adalah seorang yang telah menikah dengan baik sesama atau bukan orang beradat Batak, harus menghormati pihak keluarga istri dari segala aspek. Ada istilah hula-hula yang artinya adalah yang bermarga sama dengan istri, ibu, ataupun ompung perempuan (nenek). Adanya dalihan ini bermaksud untuk berterimakasih pada pihak hula-hula yang dianggap adalah sumber dari keturunan. Yang dimaksudkan disini adalah keberadaan perempuan yang tanpa ada mereka tidak mungkin ada keturunan.
  2. Elek Marboru, yang artinya adalah sikap membujuk dari pihak lelaki terhadap saudaranya perempuan. Pihak  lelaki harus bersifat sayang dan lembut terhadap pihak perempuan. Ini adalah sebagai salah satu bentuk terimakasih terhadap segala sesuatu yang telah dilakukan boru. Contohnya adalah adik laki-laki yang walaupun adalah adik dalam keluarga harus bersifat lembut dan penuh kasih sayang kepada kakaknya perempuan.
  3. Manat Mardongan, yang artinya adalah bersikap saling menghormati terhadap saudara satu marga atau semarga. Adanya prinsip kehati-hatian yang ada pada dalihan ini adalah karena takut terjadinya salah paham antar pihak keluarga. Perkelahian bukan suatu  yang jarang terjadi karena adanya kesalahpahaman antara dua belah pihak, terutama antar saudara dekat. Contohnya adalah kita baru mengenal orang yang kita tidak pernah melihat sebelumnya, namun adalah satu marga dengan kita, maka kita harus menghormati dan menjaga apa yang hendak kita utarakan karena bisa saja menimbulkan kesalahpahaman.

 

Dalihan Na Tolu penting untuk diketahui orang beradat Batak untuk tahu bagaimana harus bersikap di kalangan adat Batak lainnya. Kedudukan, posisi, dan peran orang dalam peradatan Batak adalah suatu hal yang sangat krusial dan harus benar-benar diperhatikan, karena akan menentukan banyak hal dalam peradatan ini.

 

Sekian adalah yang dapat saya jelaskan mengenai Dalihan Na Tolu yang saya dapatkan informasinya dari kaum Batak Toba yang sangat erat dengan adat ini dalam kehidupannya sehari-hari. Mohon maaf apabila ada aspek yang kurang berkenan, kurang ataupun tidak tepat. Mohon diperbaiki apabila ada, elaborasi singkat ini sangat terbuka untuk berbagai saran dan pembenaran.

 

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...