|
|
|
|
Chambeng Welahan Tanggal 09 Mar 2015 oleh Sriutanti . |
Festival Qingming (hanzi tradisional: æ¸...æç¯; sederhana: æ¸...æè; pinyin: qÄ«ng míng jié) atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Cheng Beng (bahasa Hokkien) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu. Festival tradisional Cina ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari pada musim dingin (atau hari ke 15 dari hari persamaan panjang siang dan malam pada musim semi), pada umumnya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat, Qing Ming jatuh pada tanggal 4 April. Secara astronomi, ini juga merupakan terminologi matahari. Dalam terminologi matahari, Festival QÄ«ngmíng adalah pada hari pertama dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai QÄ«ngmíng. Nama yang menandakan waktu untuk orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (TàqÄ«ng è¸é', "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan kepada orang-orang untuk berangkat ke kuburan. Festival ini merupakan hari libur umum di Cina (RRT), sama halnya juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan.
Di Korea, QÄ«ngmíng dikenal dengan sebutan hari Hansik.Festival Qingming (hanzi tradisional: æ¸...æç¯; sederhana: æ¸...æè; pinyin: qÄ«ng míng jié) atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Cheng Beng (bahasa Hokkien) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu. Festival tradisional Cina ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari pada musim dingin (atau hari ke 15 dari hari persamaan panjang siang dan malam pada musim semi), pada umumnya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat, Qing Ming jatuh pada tanggal 4 April. Secara astronomi, ini juga merupakan terminologi matahari. Dalam terminologi matahari, Festival QÄ«ngmíng adalah pada hari pertama dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai QÄ«ngmíng. Nama yang menandakan waktu untuk orang pergi keluar dan menikmati hijaunya musim semi (TàqÄ«ng è¸é', "menginjak tumbuhan hijau"), dan juga ditujukan kepada orang-orang untuk berangkat ke kuburan. Festival ini merupakan hari libur umum di Cina (RRT), sama halnya juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan.
Di Korea, QÄ«ngmíng dikenal dengan sebutan hari Hansik.
Festival ini juga diketahui dengan sejumlah nama lain:
Hari Menyapu Kuburan (Hari Pembersihan Pusara) dan Festival Bersih Terang adalah terjemahan yang paling umum dalam mengartikan 'QÄ«ngmíng æ¸...æ' (æ¸...qÄ«ng : bersih,æmíng : terang)
Untuk orang Tionghua, hari ini merupakan suatu hari untuk mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara dan bersembahyang dengan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan berbagai asesoris, sebagai persembahan kepada nenek moyang. Upacara ini adalah sangat penting bagi kebanyakan orang Tionghua, terutama petani, dan biasanya dapat dilaksanakan 10 hari sebelum atau sesudah hari QÄ«ngmíng æ¸...æ. Juga pada waktu QÄ«ngmíng æ¸...æ, orang melakukan tamasya keluarga, mulai membajak sawah pada musim semi. Hal populer lain yang melakukan adalah memainkan layang-layang (dalam berbagai bentuk binatang, atau karakter dari Opera Cina).
Sesuai catatan, masyarakat Tionghua di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan juga beberapa daerah di Indonesia juga melanjutkan praktik dari kebiasaan ini.
Hari Hanshijie å¯'é£è, sehari sebelum QÄ«ngmíng æ¸...æ, diciptakan oleh Chong'er (éè³), Bangsawan Wen dari negara Jin (æ) pada masa Periode Musim Semi dan Musim Gugur (Chunqiu æ¥ç§), manakala ia secara tidak sengaja membunuh bawahan dan teman baiknya, Jie Zhitui ä»ä¹æ¨ (atau Jie Zitui) dan ibunya dalam suatu pembakaran hutan dengan harapan akan membuat Jie Zhitui kembali kepadanya. Pada hari Hanshijie å¯'é£è, orang tidak diijinkan menggunakan api untuk memanaskan makanan, yang kemudian dijuluki Festival Makanan Dingin. Dan pada kenyataannya, 300 tahun kemudian, perayaan Hanshijie å¯'é£è dikombinasikan dengan Festival QÄ«ngmíng æ¸...æ... dan kemudian mulai dilupakan oleh kebanyakan orang.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |