|
|
|
|
Canning Rara Tanggal 04 Jun 2016 oleh Rostina . |
Baca-baca atau dalam bahasa Bugis dan Makassar disebut doang/paddoangngang. Istilah doang ini kerap merujuk kepada do'a yang digunakan untuk suatu tujuan tertentu yang biasanya disertai dengan syarat dan gerakan-gerakan tertentu pula, dengan menggunakan bahasa Bugis atau Makassar, bahasa Arab, atau gabungan keduanya. Baca-baca tersebut diwariskan oleh leluhur Bugis dan Makassar dari generasi ke generasi yang tergabung dalam satu "bundel" Pappaseng (wasiat/ajaran moral). "Pappaseng adalah salah satu bentuk sastra lisan yang masih dihayati oleh masyarakat bugis yang merupakan warisan leluhur orang Bugis, diwariskan kepada satu generasi ke generasi berikutnya berisi bermacam-macam petuah yang dapat dijadikan pegangan dalam menghadapi berbagai masalah duniawi maupun ukhrawi," tulis Syamsu Alam dalam buku 'Manfaat Pappaseng Sastra Bugis dalam Kehidupan Bermasyarakat, (Makassar: Zamrud Nusantara, 2005).
Pada Kebudayaan Sulawesi selatan, warisan pappaseng dalam bentuk mantra atau do'a-do'a (baca-baca) digunakan dengan tujuan berbeda-beda. Cenning rara, misalnya, yang dalam khasanah kebudayaan masyarakat Bugis dan Makassar ditempatkan sebagai mantra pemikat lawan jenis. Kata Cenning rara biasa diartikan oleh masyarakat Sulawesi selatan sebagai "wajah manis". Kata 'cenning' memiliki arti manis dimana dalam pengertian masyarakat Bugis, yaitu wajah yang terlihat manis dan menarik. Do'a yang digunakan tentu memiliki makna yang terkait pada hubungan cinta dan kasih sayang. Bacaan mantra Cenning rara diwariskan oleh leluhur orang Bugis dan Makassar. Meski begitu, kekuatan mantra Cenning rara bisa berbeda-beda pada tiap orang, baik pengguna maupun objek/sasaran mantranya. Sebabnya, cara kerja mantra yang hendak masuk pada ranah psikis seseorang, jiwa mengenalinya sebagai getaran asing. Maka, yang dilakukan psikis seseorang pun sama dengan tubuh. Yakni menolak dan melawannya. Jika psikis seseorang kuat, pengaruh mantra dapat ditolak untuk kemudian digagalkan. Namun, jika psikis orang itu lemah, akan terjadi hal sebaliknya, ia akan menerima tujuan mantra Cenning rara.
Mantra Cenning rara akan bekerja jika lima unsur material (jasmani) dan metafisik penggerak cinta yang dimiliki manusia, tepat mengena unsur dominan dalam jiwa. Sebab setiap orang memiliki nilai dominan di antara unsur watak (unsur naluri, unsur rasio, unsur nafsu, dan unsur emosi). Salah satu unsur yang sangat dominan itulah yang pada akhirnya akan menentukan berpengaruh atau tidak baca-baca Cenning rara.
Berikut ini bacaan mantra Cenning rara dalam bahasa Bugis dan Makassar:
“Muhammad makkarawa, Ipatimang ikarawa Iyapa namanyameng nyawana.(sebut namanya), Ko iya' naita mata. Barakka' Kunfayakun” yang artinya: Muhammad memegang Fatimah dipegang Jiwanya "....." akan tenang Jika saya yang dilihatnya. Atas berkahnya....maka jadilah. “Laku ba'ra ba'ra sai ba'rana daeng sijalling kuni jalling kuni toa ku ni pasa'la rinringang ata karaeng memmuji ngaseng Anging lao anging rewe matuppu sepe-sepe palettukengnga uddanikku lao ri ... (sebut namanya) narekko mattinroi teddurekka, marekko motoi obbirengnga narekko ciyai lao, iya'pa lao Kuniakkangi kuputara nyawanya ... (sebut namanya) kulle tau tau matanna mae ri nakke nakkepa nacini natuju mata namasannang nyawana namate'ne pa'mai'na punna teai nacini, natuju mata mae ri nakke jappo atinna hancuru bone kambuna barakka”.
Sumber : GoSulsel
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |