Baca-baca atau dalam bahasa Bugis dan Makassar disebut doang/paddoangngang. Istilah doang ini kerap merujuk kepada do'a yang digunakan untuk suatu tujuan tertentu yang biasanya disertai dengan syarat dan gerakan-gerakan tertentu pula, dengan menggunakan bahasa Bugis atau Makassar, bahasa Arab, atau gabungan keduanya. Baca-baca tersebut diwariskan oleh leluhur Bugis dan Makassar dari generasi ke generasi yang tergabung dalam satu "bundel" Pappaseng (wasiat/ajaran moral). "Pappaseng adalah salah satu bentuk sastra lisan yang masih dihayati oleh masyarakat bugis yang merupakan warisan leluhur orang Bugis, diwariskan kepada satu generasi ke generasi berikutnya berisi bermacam-macam petuah yang dapat dijadikan pegangan dalam menghadapi berbagai masalah duniawi maupun ukhrawi," tulis Syamsu Alam dalam buku 'Manfaat Pappaseng Sastra Bugis dalam Kehidupan Bermasyarakat, (Makassar: Zamrud Nusantara, 2005).
Pada Kebudayaan Sulawesi selatan, warisan pappaseng dalam bentuk mantra atau do'a-do'a (baca-baca) digunakan dengan tujuan berbeda-beda. Cenning rara, misalnya, yang dalam khasanah kebudayaan masyarakat Bugis dan Makassar ditempatkan sebagai mantra pemikat lawan jenis. Kata Cenning rara biasa diartikan oleh masyarakat Sulawesi selatan sebagai "wajah manis". Kata 'cenning' memiliki arti manis dimana dalam pengertian masyarakat Bugis, yaitu wajah yang terlihat manis dan menarik. Do'a yang digunakan tentu memiliki makna yang terkait pada hubungan cinta dan kasih sayang. Bacaan mantra Cenning rara diwariskan oleh leluhur orang Bugis dan Makassar. Meski begitu, kekuatan mantra Cenning rara bisa berbeda-beda pada tiap orang, baik pengguna maupun objek/sasaran mantranya. Sebabnya, cara kerja mantra yang hendak masuk pada ranah psikis seseorang, jiwa mengenalinya sebagai getaran asing. Maka, yang dilakukan psikis seseorang pun sama dengan tubuh. Yakni menolak dan melawannya. Jika psikis seseorang kuat, pengaruh mantra dapat ditolak untuk kemudian digagalkan. Namun, jika psikis orang itu lemah, akan terjadi hal sebaliknya, ia akan menerima tujuan mantra Cenning rara.
Mantra Cenning rara akan bekerja jika lima unsur material (jasmani) dan metafisik penggerak cinta yang dimiliki manusia, tepat mengena unsur dominan dalam jiwa. Sebab setiap orang memiliki nilai dominan di antara unsur watak (unsur naluri, unsur rasio, unsur nafsu, dan unsur emosi). Salah satu unsur yang sangat dominan itulah yang pada akhirnya akan menentukan berpengaruh atau tidak baca-baca Cenning rara.
Berikut ini bacaan mantra Cenning rara dalam bahasa Bugis dan Makassar:
“Muhammad makkarawa, Ipatimang ikarawa Iyapa namanyameng nyawana.(sebut namanya), Ko iya' naita mata. Barakka' Kunfayakun” yang artinya: Muhammad memegang Fatimah dipegang Jiwanya "....." akan tenang Jika saya yang dilihatnya. Atas berkahnya....maka jadilah. “Laku ba'ra ba'ra sai ba'rana daeng sijalling kuni jalling kuni toa ku ni pasa'la rinringang ata karaeng memmuji ngaseng Anging lao anging rewe matuppu sepe-sepe palettukengnga uddanikku lao ri ... (sebut namanya) narekko mattinroi teddurekka, marekko motoi obbirengnga narekko ciyai lao, iya'pa lao Kuniakkangi kuputara nyawanya ... (sebut namanya) kulle tau tau matanna mae ri nakke nakkepa nacini natuju mata namasannang nyawana namate'ne pa'mai'na punna teai nacini, natuju mata mae ri nakke jappo atinna hancuru bone kambuna barakka”.
Sumber : GoSulsel
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang