Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Candi Jawa Timur Malang
Candi Kidal
- 13 Juli 2018
Candi Kidal terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, atau sekitar 29 kilometer sebelah timur Kota Malang. Candi ini memiliki ukuran panjang 10,8 meter, lebar 8,36 meter, dan tinggi 12,26 meter (setelah dipugar dari tahun 1986 hingga 1990). Diperkirakan tinggi aslinya adalah 17 meter.
 
Secara vertikal, candi ini dapat dibagi menjadi kaki candi, tubuh candid an atap candi. Di bilik candi tidak ditemukan arca kecuali yoni, di tengah-tengah ruangan. Yoni ini pun ketika ditemukan sudah berada di luar ruangan, diduga berasal dari ruangan candi. Sebuah arca Siwa yang sekarang berada di Royal Tripical Institute, Amsterdam, diperkirakan berasal dari Candi Kidal. Arca tersebut tingginya 1,23 meter digambarkan dengan sikap berdiri, dan memiliki empat tangan. Tangan kanan bagian belakang memegang aksamala, tangan kiri belakang memegang cemara. Kedua tangan depan ditekuk di muka dada, telapak tangan kiri terbuka menghadap ke atas, sedangkan telapak tangan kana nada di atas telapak tangan kiri dalam sikap menggenggam dengan ibu jari mengarah ke atas. Di sampingnya terdapat bunga teratai yang keluar dari batang, menunjukkan personifikasi dinasti Singasari.
 
Di dalam relung-relungnya tidak ditemukan arca. Seandainya arca Siwa memang berasal dari ruangan candi, dapat diduga bahwa relung-relung tersebut disediakan untuk arca Durga, Ganesha, dan Agastya sebagai lazimnya candi bercorak Siwaistis. Arca yang ditemukan di candi tersebut adalah arca Nandiswara dan Mahakala. Arca-arca tersebut biasanya menempati relung-relung di kanan-kiri pintu masuk candi. Arca-arca lain yang pernah ditemukan adalah arca duduk yang diperkirakan dari pantheon agama Buddha, dan sebuah arca yang lain yang kemungkinan adalah arca Manjucri. Selain itu, masih ada temuan arca tanpa kepala dengan ciri-ciri cakra pada tangan belakang, dan sankha pada tangan kiri (mungkin sekali arca Wisnu).

Selain bangunan utama, bekas-bekas bangunan berdenah segi empat panjang dengan sisa-sisa dua buah tangga masuk pada sisi timur ujung utara dan selatan. Bahkan pada tahun 1901 masih terlihat sisa-sisa bangunan dari batu merah di halaman ini. Diduga Candi Kidal merupakan induk dari suatu kompleks percandian yang tak hanya terdiri dari satu halaman saja melainkan dua halaman.
 
Candi Kidal terbuat dari batu andesit dan memiliki satu candi induk. Kaki candi mempunyai tinggi 2 meter, dan terdapat selasar. Untuk menuju selasar serta bilik tubuh candi, terdapat tangga. Anak tangga dibuat tipis-tipis, sehingga dari kejauhan tampak seperti bukan tangga masuk yang sesungguhnya. Tangga batu ini tidak dilengkapi pipi tanggal. Selain itu, pada kaki candi, terdapat relief garudadheya, yakni seekor garuda yang berhasil membebaskan ibunya dari perbudakan Sang Kadru dengan tebusan air suci amerta (air kehidupan). Konon, relief mitos garudadheya dibuat untuk memenuhi amanat Anusapati yang ingin merawat Ken Dedes, ibunda yang sangat dicintainya. Untuk membaca relief harus menggunakan teknik prasawiya (berlawanan dengan arah jarum jam), yang dimulai dari sisi selatan. Nama “kidal” adalah kiri, sesuai dengan cara membaca reliefnya yang tidak searah jarum jam.
 
Pembangunan Candi Kidal
Masa pendirian Candi Kidal tidak dapat diketahui dengan pasti, hal ini lantaran tidak adanya prasasti atau data penanggalan yang dapat dihubungkan dengan candi itu. Namun, dalam kitab Nagarakertagama disebutkan, bahwa pada tahun 1170 Ç Raja Anusapati wafat dan didharmakan sebagai Siwa di Kidal. Sedangkan di dalam kitab Pararaton dijelaskan, Lina Sang Anusapati I Ç 1171 Dhirnama Sira Ring Kidal.
 
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Candi Kidal adalah tempat pendharmaan Raja Anusapati yang wafat tahun 1248 Masehi. Dengan demikian, pendirian candi ini diperkirakan selesai pada saat diadakan upacara sradha yang dilakukan 12 tahun setelah raja wafat, yaitu sekitar tahun 1260 Masehi.

Latar belakang keagamaan Candi Kidal ini adalah Hindu, seperti yang dijelaskan dalam kitab Nagarakertagama bahwa Raja Anusapati wafat dan didharmakan di Kidal sebagai Siwa

 

Sumber: kekunaan.blogspot.com

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline