Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Candi Jawa Timur Mojokerto
Candi Jolotundi
- 10 Mei 2019

Candi Jolotundo dibuat oleh Raja Udayana yang merupakan raja dari Kerajaan Bedahulu dari Wangsa Warmadewa, Bali. Raja Udayana menikah dengan seorang putri Wangsa Isyana dari Kerajaan Medang yaitu Putri Gunapriya Dharmapatni. Pada masanya, Kerajaan Medang merupakan kerajaan yang cukup kuat di tanah Jawa. Bahkan Kerajaan Medang melakukan penaklukan di Bali, mendirikan koloni di Kalimantan Barat, dan melakukan serangan ke Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 991 masehi, Raja Udayana dan Putri Gunapriya Dharmapatni memiliki seorang anak yang bernama Airlangga. Pemberian nama Airlangga memiliki arti air yang melompat.

Candi Jolotundo merupakan wujud rasa cinta Raja Udayana dalam menyambut kelahiran Airlangga. Sehingga pada tahun 997 masehi, Raja Udayana membangun Candi Jolotundo. Namun terdapat sumber lain yang menyebutkan bahwa Candi Jolotundo merupakan tempat pertapaan dari Airlangga setelah mengundurkan diri dari singgasana Kerajaan Kahuripan dan digantikan oleh anaknya.

Kerajaan Kahuripan adalah kerajaan yang didirikan oleh Airlangga pada tahun 1009 masehi. Kerajaan Kahuripan merupakan lanjutan dari Kerjaaan Medang yang telah runtuh pada tahun 1006 masehi. Sumber lainnya juga mengatakan bahwa ketika masih berusia muda, Airlangga mengunjungi daerah Jolotundo dalam rangka untuk menenangkan jiwanya. Airlangga mandi di sumber mata air tersebut dan setelah mandi Airlangga merasakan ketentraman jiwa.

Candi Jolotundo terkenal dengan petirtaannya (pemandian). Konon keberadaan petirtaan tersebut ingin menjelaskan bahwa air yang keluar dari petirtaan tersebut adalah amerta yang seolah-olah keluar dari tubuh Mahameru. Air amerta adalah air yang digunakan dalam kehidupan manusia dan juga para dewa yang berfungsi sebagai air kebaikan untuk umat manusia.

Banyak pihak yang menganggap bahwa sumber mata air yang berada pada Candi Jolotundo memiliki kualitas terbaik setelah air zam-zam yang berada di Mekah. Airnya bersih dan memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi. Beberapa pihak percaya air dari sumber mata air Candi Jolotundo memiliki banyak khasiat, seperti dapat menyembuhkan berbagai penyakit sampai mampu membuat awet muda. Sumber mata air ini juga tidak pernah kering walaupun dilanda musim kemarau.

Pada malam satu Suro atau satu Muharam tepat bersinarnya bulan purnama, banyak masyarakat yang mengunjungi Candi Jolotundo, khususnya masyarakat Bali. Mereka datang untuk melaksanakan ritual dengan tujuan ngalap berkah, mensucikan diri, bahkan sampai memandikan pusakanya.

Mitos-mitos yang ada bisa dipercayai ataupun tidak, tergantung dari individu masing-masing. Kita harus tetap bisa menghargai sejarah Candi Jolotundo sebagai bagian dari salah satu situs bersejarah yang dimiliki Indonesia. Baca juga Artikel Terkait lainnya Sejarah Kerajaan Mataram Kuno dan Sejarah Kerajaan Sriwijaya.

Lokasi Candi Jolotundo

Sejarah Candi Jolotundo merupakan salah satu sejarah Indonesia yang didukung dengan bangunan candi. Candi Jolotundo merupakan salah satu candi di Jawa Timur dan salah satu candi di Mojokerto, tepatnya di Dukuh Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas. Lokasi candi dapat ditempuh kurang lebih 55 kilometer dari kota Surabaya. Akses jalan menuju candi dapat ditempuh lewat Trawas dengan menyisiri lereng Gunung Penanggungan dengan medan yang cukup berkelok-kelok. Candi Jolotundo juga dapat ditempuh lewat Ngoro Industri Park dengan akses jalan raya yang dilanjutkan dengan melewati perkampungan penduduk.

Secara geografis, Candi Jolutundo berada pada ketinggian kurang lebih 800 meter di atas permukaan laut (Mdpl) dan berada pada bukit Bekel, lereng barat Gunung Penanggungan. Sehingga sesampainya di Candi Jolotundo, wisatawan dihadiahi pemandangan alam yang hijau dan udara khas pegunungan yang sejuk. Harga tiket masuk situs bersejarah ini adalah sebesar Rp 10.000,- untuk dewasa dan Rp 7.500,- untuk anak-anak.

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline