Siapa yang pernah berada di Aceh Besar dan menghadiri jamuan makan di sana? Pastinya Anda tidak asing dengan panganan yang akan kita bicarakan kali ini. Kuliner Aceh Besar yang wajib Anda coba yakni Bu Leukat Asokaya. Pernah mendengar namanya? Jika tidak, mari kita cermati sekarang. Bu Leukat Asokaya yaitu ketan yang dimakan dengan Kuwah Peungat, serta Asokaya sebagai pelengkapnya. Dimasak sedemikian rupa sehingga menghasilkan citarasa yang sangat lezat.
Bu Leukat Asokaya ini hadir pada setiap perhelatan, bahkan menjadi penghule (pemuka) hidangan. Meskipun bukan sebagai menu utama. Beberapa kegiatan yang tidak boleh tak disediakan Bu Leukat Asokaya, misalnya; hidangan kenduri miladurrasul (maulid), jamuan untuk rombongan besan (baik pada acara Tueng Linto maupun Tueng Dara Baro, dan sebagainya), hantaran takjil untuk mertua pada bulan Ramadhan dan lain-lain.
Bahan-Bahan:
Bahan utama: Beras ketan (untuk membuat Bu Leukat)
Bahan lainnya, untuk membuat Kuwah Peungat (atau juga sering disebut Kuwah Tuhe) dan Asokaya:
Santan
Pisang Raja
Ketela rambat
Nangka
Daun pandan wangi
Telur
Gula
Membuat Bu Leukat:
Proses memasaknya terbilang tidak rumit, hanya butuh sedikit keahlian agar hasilnya maksimal. Langkah pertama adalah menanak Bu Leukat, Agar Bu Leukat menjadi empuk saat matang, terlebih dahulu beras ketan direndam dalam air selama 40 menit – 1 jam, sebelum dimasak. Tambahkan daun pandan pada beras ketan saat mengukusnya, agar Bu Leukat beraroma harum.
Mula-mula, kukus beras ketan selama 15 menit, lalu angkat. Tuangkan santan secukupnya ke dalam beras ketan. Santan yang telah dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih, dengan tambahan garam dan daun pandan wangi. Aduk hingga santan terserap, lalu kukus lagi hingga matang. Bisa saya pastikan, kuliner Aceh Besar yang kita masak tersebut sangat gurih dan nikmat.
Membuat Kuwah Peungat:
Santan dimasak dengan api sedang, diberi sedikit Pandan wangi, untuk meningkatkan aroma. Setelah santan cukup panas, kemudian ditambahkan Ketela dan Pisang. Harus terus diaduk-aduk selama dimasak, agar santannya tidak pecah. Terakhir, menjelang diangkat dari perapian, tambahkan Nangka untuk meningkatkan kelezatan dan aromanya. Alasan kenapa Nangka tidak dimasukkan sejak awal adalah agar tidak rusak, sebab Nangka cepat sekali matang.
Membuat Asokaya:
Pertama, kocok telur yang jumlahnya telah ditakar dengan suatu acuan. Kemudian tambahkan gula sejumlah takaran telur tadi. Usahakan jangan menggunakan mixer elektronik, melainkan alat kocok manual. Seteleh gula dan telur menyatu, kemudian ditambahkan santan, sejumlah yang sama, dengan acuan yang digunakan untuk menakar gula dan telur pula. Sederhananya begini: 1 cawan telur + 1 cawan gula + 1 cawan santan. Oia, jangan lupa tambahkan sedikit vanili atau daun serai saat mengocok adonan. Ini berguna untuk menghilangkan bau amis telur.
Setelah adonan siap, kemudian dikukus dalam wadah yang telah dipanaskan di dalam Dandang. Biasanya, saat setengah matang, ditambahkan hiasan pada permukaannya, untuk memperindah penampilan. Hiasan bisa berupa daun pandan wangi yang dibentuk sedemikian rupa, atau pun daging buah Nangka. Apabila sudah terlihat bagian tepinya terangkat, itu menandakan bahwa Asokaya sudah matang.
Sumber : http://helloacehku.com/bu-leukat-asokaya-kuliner-aceh-besar-yang-wajib-anda-coba/
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang