×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam

Asal Daerah

Aceh Besar

Bu Leukat Asokaya - Aceh Besar - NAD

Tanggal 12 Feb 2018 oleh adhaagary .

Siapa yang pernah berada di Aceh Besar dan menghadiri jamuan makan di sana? Pastinya Anda tidak asing dengan panganan yang akan kita bicarakan kali ini. Kuliner Aceh Besar yang wajib Anda coba yakni Bu Leukat Asokaya. Pernah mendengar namanya? Jika tidak, mari kita cermati sekarang. Bu Leukat Asokaya yaitu ketan yang dimakan dengan Kuwah Peungat, serta Asokaya sebagai pelengkapnya. Dimasak sedemikian rupa sehingga menghasilkan citarasa yang sangat lezat.

Bu Leukat Asokaya ini hadir pada setiap perhelatan, bahkan menjadi penghule (pemuka) hidangan. Meskipun bukan sebagai menu utama. Beberapa kegiatan yang tidak boleh tak disediakan Bu Leukat Asokaya, misalnya; hidangan kenduri miladurrasul (maulid), jamuan untuk rombongan besan (baik pada acara Tueng Linto maupun Tueng Dara Baro, dan sebagainya), hantaran takjil untuk mertua pada bulan Ramadhan dan lain-lain.

 

Bahan-Bahan:

Bahan utama: Beras ketan (untuk membuat Bu Leukat)

Bahan lainnya, untuk membuat Kuwah Peungat (atau juga sering disebut Kuwah Tuhe) dan Asokaya:
Santan
Pisang Raja
Ketela rambat
Nangka
Daun pandan wangi
Telur
Gula


Membuat Bu Leukat:

Proses memasaknya terbilang tidak rumit, hanya butuh sedikit keahlian agar hasilnya maksimal. Langkah pertama adalah menanak Bu Leukat, Agar Bu Leukat menjadi empuk saat matang, terlebih dahulu beras ketan direndam dalam air selama 40 menit – 1 jam, sebelum dimasak. Tambahkan daun pandan pada beras ketan saat mengukusnya, agar Bu Leukat beraroma harum.

Mula-mula, kukus beras ketan selama 15 menit, lalu angkat. Tuangkan santan secukupnya ke dalam beras ketan. Santan yang telah dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih, dengan tambahan garam dan daun pandan wangi. Aduk hingga santan terserap, lalu kukus lagi hingga matang. Bisa saya pastikan, kuliner Aceh Besar yang kita masak tersebut sangat gurih dan nikmat.


Membuat Kuwah Peungat:

Santan dimasak dengan api sedang, diberi sedikit Pandan wangi, untuk meningkatkan aroma. Setelah santan cukup panas, kemudian ditambahkan Ketela dan Pisang. Harus terus diaduk-aduk selama dimasak, agar santannya tidak pecah. Terakhir, menjelang diangkat dari perapian, tambahkan Nangka untuk meningkatkan kelezatan dan aromanya. Alasan kenapa Nangka tidak dimasukkan sejak awal adalah agar tidak rusak, sebab Nangka cepat sekali matang.


Membuat Asokaya:

Pertama, kocok telur yang jumlahnya telah ditakar dengan suatu acuan. Kemudian tambahkan gula sejumlah takaran telur tadi. Usahakan jangan menggunakan mixer elektronik, melainkan alat kocok manual. Seteleh gula dan telur menyatu, kemudian ditambahkan santan, sejumlah yang sama, dengan acuan yang digunakan untuk menakar gula dan telur pula. Sederhananya begini: 1 cawan telur + 1 cawan gula + 1 cawan santan. Oia, jangan lupa tambahkan sedikit vanili atau daun serai saat mengocok adonan. Ini berguna untuk menghilangkan bau amis telur.

Setelah adonan siap, kemudian dikukus dalam wadah yang telah dipanaskan di dalam Dandang. Biasanya, saat setengah matang, ditambahkan hiasan pada permukaannya, untuk memperindah penampilan. Hiasan bisa berupa daun pandan wangi yang dibentuk sedemikian rupa, atau pun daging buah Nangka. Apabila sudah terlihat bagian tepinya terangkat, itu menandakan bahwa Asokaya sudah matang.

 

Sumber : http://helloacehku.com/bu-leukat-asokaya-kuliner-aceh-besar-yang-wajib-anda-coba/

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...