Bongko Mento merupakan sajian khas Jepara. Makanan ini menjadi menu favorit di keraton Jepara. Hidangan yang dibungkus daun pisang ini berisi dadar dengan isian jamur kuping, suwiran dada ayam dan soun yang ditumis bersama. Rasanya sangat nikmat dan gurih.
Bahan Kulit: 60 gram tepung terigu protein sedang 150 ml air 1 butir telur, kocok lepas ¼ sendok teh garam
Bahan Isian: 1 ½ ons dada ayam fillet 3 buah jamur kuping ½ ons soun 200 ml santan kelapa
Bumbu Halus: ½ sendok teh gula pasir ½ sendok teh ketumbar bubuk 1 sendok teh garam 1 cm lengkuas 2 butir kemiri, sangrai 2 siung bawang putih 8 butir bawang merah
Bahan Kuah: 50 ml santan dari ½ butir kelapa ¼ sendok teh garam
Pelengkap: Daun pisang secukupnya
Cara Membuat: 1. Ambil fillet dada ayam lalu cuci hingga bersih kemudian rebus selama beberapa saat. Angkat dan suwir-suwir sesuai selera. 2. Selanjutnya, cuci juga jamur kuping yang telah disiapkan. Seduh menggunakan air panas lalu potong-potong sesuai selera. Sisihkan. 3. Setelah itu, panaskan minyak untuk menumis bumbu halus hingga harum. Masukkan suwiran daging ayam tadi bersama santan sedikit demi sedikit, lalu aduk sampai matang. 4. Kemudian tambahkan soun dan potongan jamur sambil tetap diaduk hingga campuran menjadi kering. Matikan api. 5. Buatlah kulitnya dengan mencampur kocokan telur, tepung terigu, air dan garam sampai rata. 6. Jika sudah, panaskan minyak kembali untuk membuat dadar tipis-tipis sampai adonan habis. Angkat. 7. Ambil selembar, beri isian di tengahnya lalu lipat bagian kiri dan kanan. Gulung seperti membuat dadar gulung. 8. Ulangi lagi sampai dadar dan isian habis. 9. Selanjutnya, ambil daun pisang lalu letakkan bongko mento di atasnya. Beri campuran kuah, kemudian bungkus rapi. 10. Kukuslah sajian tersebut dengan api sedang selama setengah jam. Biarkan sampai matang. 11. Terakhir, angkat dan sajikan di piring saji untuk lekas dinikmati.
Sumber: http://www.masakandapurku.com/2016/05/resep-membuat-bongko-mento-khas-jepara.html?m=1
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang