×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Batobo

Tanggal 28 Oct 2017 oleh Novan .

Batobo, atau disebut juga tobo (toboh berarti berkelompok, bersama atau berkawan-kawan) adalah semacam arisan tani dalam mengolah tanah pertanian yang dilakukan secara bersama-sama dan bergiliran di antara anak tobo (anggota batobo). Batobo menjunjung tinggi prinsip kebersamaan dan kekeluargaan. Namun, hanya sebatas pengelolaan dan tidak berlaku terhadap hasil dari pertanian itu sendiri. Batobo terutama terdapat di daerah Kampar dan Kuantan

Secama umum, batobo dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu batobo biasa dan batobo pasukuan. Batobo biasa merupakan tobo yang memiliki anak tobo berasal dari warga masyarakat tanpa memandang suku, sedangkan batobo pasukuan merupakan batobo yang memiliki anak tobo berasal dari satu suku yang sama.  Batobo biasa dilaksanakan atas persetujuan pimpinan kampung, sedangkan batobo persukuan berdasarkan persetujuan ninik mamak dalam suku yang batobo.

Perlaksaan batobo juga diiringi dengan penyiapan penganan secara bersama dan pertunjukan berbagai kesenian. Penganan yang disediakan berupa panganan yang umum disediakan dalam aktivitas-aktivitas komunal, misalnya lemang, konji (bubur beras), pulut, galamai (dodol), kue talam, guajik (wajik). Sedangkan pertunjukan keseniannya antara lain gondang baraguong, bedondong dan pantun batobo.

 

Pelaksaan Batobo

Setiap kelompok tobo beranggotakan antara 20-40 orang, yang dipimpin oleh seorang tuo tobo. Pimpinan tobo bertanggung-jawab atas keberhasilan dan pelaksanaan tobo misalnya memberitahu waktu pelaksanaan tobo, tempat batobo, menunjuk pengganti anggota tobo yang tidak bisa melaksanakan tobo, dan memberi tahu pimpinan kampung atau ninik mamak persukuan.

Batobo dilakukan pada musim berladang (sawah) atau pada saat membuka kebun secara bersama. Waktu pelaksanaan ditentukan berdasarkan keadaan alam dan musim. Misalnya, jika musim hujan, maka tahapan yang dilakukan adalah menyediakan dan menanam benih. Sedangkan musim kemarau merrupakan masa untuk mencangkul dan memanen. Kegiatan batobo dilakukan sehari penuh.

Pelaksaan batobo terbagi dalam beberapa tahap. Pertama, tahap menyemulo, yaitu saat mencangkul lahan pertama kali. Kedua, tahap membalik tanah, mencangkul lahan untuk kedua kalinya. Ketiga, tahap melunyah, yaitu menginjak-injak lahan dengan kaki. Keempat, menanam benih. Kelima, memanen.

Dilihat dari pola dan cara pengerjaan lahan, batobo dapat dibagi menjadi dua. Pertama, batobo mbiak ari (batobo mengambil hari), yaitu cara mengerjakan lahan (sawah atau ladang) yang melibatkan pemilih lahan. Batobo jenis ini adalah batobo yang murni. Kedua, batobo jual pugari, yaitu cara pengerjaan lahan tetapi para pekerja mendapatkan upah dari pemilik tanah. Batobo ini dikenal ketika ekonomi uang mulai memasuki kehidupan masyarakat, sehingga batobo pun kemudian dijadikan sebagai pekerjaan untuk mencari nafkah.

 

Sejarah dan Perkembangan

Batobo pada awalnya dilakukan oleh kaum perempuan. Hal ini disebabkan kaum laki-laki umumnya pergi merantau sehingga kegiatan pertanian menjadi tanggung jawab perempuan. Tobo yang beranggotakan perempuan disebut dengan tobo induak-induak. Umumnya beranggota perempuan yang telah menikah berusia antara 25-40 tahun.

Selanjutnya berkembang tobo yang beranggotakan laki-laki yang disebut dengan tobo bujang. Ada pula tobo bujang gadih (di Kampar disebut tobo basampuak) yang beranggotakan bujang dan gadis yang berusia 14-18 tahun. Perlaksaan batobo ini umumnya selalu terpisah, walaupun tidak ada larangan untuk dilakukan secara bersama-sama.

Saat ini batobo kian ditinggalkan seiring pola pertanian yang semakin individual. Para pemilik ladang lebih memilih untuk membayar upah atau menyewa tenaga orang lain. Lahan pertanian yang semakin menipis dan pola bertani yang berubah juga sebagai penyebab batobo semakin jarang ditemukan.

 

Romantisme dalam Batobo

Pelaksanaan batobo, khususnya tobo bujang gadih, merupakan media perkenalan antara bujang dan gadis karena pada hari-hari biasa tabu untuk saling mengenal. Di Kuantan khususnya di Kenegerian Lubukjambi, tobo menciptakan kelahiran tradisi manjompuiak limau (lihat perahu baganduang). Sedangkan di Kampar melahirkan pantun batobo, yaitu berbalas pantun antara bujang dan gadis untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya. Berdasarkan tinjauan semiotik, teks pantun batobo menggambarkan kisah berkasih-kasihan yang tercermin dari tema-tema yang digunakan, misalnya merayu, menyatakan cinta, merindu, kecewa, beriba hati, dan merenda diri. Berikut contoh teks pantun batobo.

 

Sumber:

https://lamriau.id/batobo/

 

DISKUSI


TERBARU


Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional resmi acara kenegaraan yang memperlihatkan ketangkasan prajurit menggunakan tombak.

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...