|
|
|
|
Batik Lasem Cina, Sebuah Akulturasi Budaya Jawa dan Cina Tanggal 22 Jul 2014 oleh Meylan Oktaviani. |
Pakaian juga merupakan bagian dari produk budaya dan seni sebuah masyarakat. Di Nusantara, batik adalah salah satu ciri khas dan kebanggaan bangsa Indonesia yang telah diakui dan dikenal secara mendunia (termasuk wayang) dan PBB sebagai bagian dari warisan dunia.
Batik kerap dikenal sebagai kain atau pakaian khas dari daerah Jawa. Meski begitu saat ini, telah punya banyak motif dan jenis batik yang berasal dari daerah lain di seluruh Nusantara, baik yang sebelumnya memang dipengaruhi oleh etnis Jawa pada masa kuno, atau memang asli dari daerah tersebut.
Batik pun juga mengalami proses akulturasi dengan budaya lain. Salah satunya adalah budaya bangsa Tiongkok. Batik Lasem Cina menjadi bukti nyata pembauran budaya Jawa dan Cina di Rembang, khususnya Lasem, Jawa Tengah. Batik Lasem Cina yang sering juga disebut Batik Lasem Oriental ini mensinergikan sense of art masyarakat Jawa dan China. Mereka berpadu mengkreasi stailisasi ornamen Cina dan Jawa hingga menjadi motif-motif Batik Lasem Cina nan indah. Batik Lasem Cina tentu saja adalah Batik Lasem yang orenamen motifnya sangat dipengaruhi budaya Cina. Unsur orientalnya dominatif, meski motifnya selalu berkolaborasi dengan ornamen motif Batik Jawa.
Unsur oriental Batik Lasem Cina ini biasanya berupa motif fauna Cina yang diharmonisasikan dengan motif batik non Cina, khususnya Batik Jawa. Motif fauna Cina yang paling popular adalah motif burung hong (phoenix), naga, kura kura, kilin, ikan emas, kijang, ayam jantan, kelelawar, udang, ular, kepeting, dan sebagainya. Motif fauna China tersebut biasanya dikolaborasikan dalam motif Batik Jawa, seperti sekar jagad, parang, udan riris, kendoro kendiri, kawung, latohan, dan anggur-angguran. Salah satu contoh motif Batik Lasem Cina yang sangat familiar dikalangan masyarakat pecinta Batik Lasem adalah Batik Lasem Lok Can. Ada juga motif selain flora dan fauna Cina yang berpadu dengan motif Batik Jawa, misalnya motif ornamen kipas, banji, koin uang (uang kepeng), delapan dewa (pat sian), dan dewa bulan. Kombinasi motif China dalam motif Batik Jawa ini, kini diperkuat dengan seni sinografi, yakni seni menulis indah huruf China /Mandarin dalam mengedepankan pepatah atau kata mutiara Tionghoa dalam stailisasi huruf Cina.
Selain batik Lasem Cina, juga dikenal kebaya peranakan, yaitu kebaya yang dikenakan oleh wanita-wanita peranakan (keturunan China) yang tinggal di Nusantara.
Pada masa penjajahan jepang, juga muncul sebuah jenis motif hasil akulturasi budaya yang tidak kalah unik, yaitu batik Jawa Hokokai. Batik jenis ini diproduksi oleh orang-orang peranakan, atau keturunan China di Jawa dengan pengaruh budaya jepang yang juga sangat kental. Ragam hias yang biasa digunakan adalah bunga sakura, bunya krisan, dahlia dan anggrek dalam buket atau lung-lungan atau dengan ragam hias kupu-kupu dan burung merak. Batik Jawa Hokokai diciptakan oleh para pengusaha China saat itu dengan tujuan menyesuaikan diri dengan pemerintahan Jepang di Pekalongan khususnya.
Khusus untuk ragam hias kupu-kupu, sebenarnya merupakan pengaruh China, dimana kupu-kupu merupakan lambang cinta abadi seperti dalam cerita Sam Pek Eng Tay. Begitu pula motif hias burung merak yang pada awalnya juga berasal dari budaya China yang masuk ke Jepang. Meskipun namanya berbau Jepang dan muncul pada masa pendudukan Jepang, tetapi batik Hokokai tidak diproduksi untuk keperluan Jepang melainkan untuk orang-orang Indonesia sendiri.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |