BALOBAT
Balobat atau yang juga dapat disebut 'beluat' adalah alat musik tradisional suku Karo salah satu sub-etnik Batak yang bermukim di utara Danau Toba, Sumatera Utara yang menyerupai suling dan terbuat dari seruas pucuk bambu berukuran sejengkal jari tangan.
Balobat mempunyai lobang nada yang terdiri dari enam buah. Alat musik ini dapat dimainkan secara solo dan juga dengan ansambel. Balobat memiliki tangga nada lagu minor maupun mayor serta menciptakan susunan nada pentatonik yang melankolis bergaya khas budaya Karo.
Konstruksi sumber bunyinya persis seperti alat musik Barat recorder. Balobat bisa dipakai untuk memainkan hampir semua repertoar adat dalam musik tradisional Karo, Gendang Lima Sedalanen, tetapi yang paling istimewa adalah kalau digunakan untuk memainkan lagu yang mempunyai kekuatan dahsyat dan mampu menyentuh rasa haru dan pilu, disebut ’tangis-tangis’. Bentuk melodi sedih ini, selain ia bisa berdiri sendiri, juga sering digunakan mengiring jeritan hati melalui musik vokal yang disebut katoneng-katoneng, nyanyian lamenta yang bisa membuat bulu roma kita meremang dan meruntuhkan hati yang keras karena begitu indahnya. Kalau anda berkesempatan jalan-jalan ke Tanah Karo yang berjarak sekitar enam puluh kilometer dari kota Medan, kamu bisa menemukan alat musik yang unik ini di desa tradisional Karo, seperti di Desa Lingga yang sangat terkenal itu.
#OSKMITB2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , noc...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang