Pengobatan dan Kesehatan
Pengobatan dan Kesehatan
Kesehatan Jawa Tengah Jawa
Bahan Baku Jamu #DaftarSB19
- 12 Februari 2019

Bahan baku yang berkualitas adalah modal pokok dalam membuat racikan obat herbal yang manjur. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih simplisia bahan baku obat herbal yaitu aroma, warna, rasa, kandungan kimia maupun sifat fisiologisnya. Simplisia sendiri dapat berasal dari berbagai bagian dari tanaman, yaitu daun, batang, akar, bunga, buah, biji, maupun herba (pengunaan keseluruhan tanaman). Simplisia dapat digunakan dalam bentuk segar maupun dikeringkan terlebih dahulu.

Daun (folium)

Daun merupakan simplisia yang paling umum digunakan sebagai bahan baku ramuan obat tradisional. Simplisia daun dapat digunakan dalam bentuk segar maupun kering. Pemetikan daun dapat dilakukan saat daun masih muda (daun teh, beluntas) dan dapat dilakukan pada daun tua (daun sirih, daun jati belanda, daun ungu). Daun yang masih muda memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga proses pengeringan dilakukan secara perlahan dan juga perlu diperhatikan pengolahan pasca panen karena daun muda masih lunak sehingga mudah hancur/rusak. Sedangkan daun tua perlu dikeringkan secara perlahan agar diperoleh warna yang menarik.

Akar (radix)

Akar merupakan bagian pokok tanaman selain batang dan daun yang tumbuhnya mengarah kedalam tanah. Akar sebagai bahan baku obat herbal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu akar lunak (yang mengandung air lebih dari 60%) dan akar keras (memiliki kandungan serat tinggi). Pembagian ini nantinya berpengaruh pada lamanya proses pengeringan. Akar yang dipilih sebaiknya akar yang masih utuh/baik, akar induk yang tua (bukan bulu-bulu akar), dan akar yang bebas jamur/lumut.

Rimpang (rhizoma)

Rimpang adalah modifikasi batang tanaman yang biasanya menjalar di dalam tanah dan dari ruasnya dapat tumbuh tunas dan akar sehingga menghasilkan tanaman baru. Rimpang memiliki kandungan alkaloid dan zat pati sebagai cadangan makanan. Rimpang yang benar-benar tua biasanya lebih banyak digunakan untuk mendapat simplisia yang berkualitas.

Batang / kayu (lignum)

Simplisia batang adalah keseluruhan batang tanaman yang meliputi batang pokok, cabang, atau ranting.

Kulit batang (cortex)

Korteks diperoleh dengan pengambilan bagian terluar dari batang tanaman yang berkayu. Cara memperolehnya adalah dengan menyayat bagian kulit batang dengan benda tajam (cutter) kemudian tarik kullit kayu sampai lapisan epidermis secara perlahan-lahan. Kulit batang memiliki kandungan serat selulosa dan lignin yang tinggi.

Bunga (flos)

Bagian bunga yang umum digunakan meliputi seluruh bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, serta putik atau benang sari. Contoh tanaman yang digunakan bunganya adalah melati, mawar, rosela, kembang sepatu.

Buah (fructus)

Simplisia buah berasal dari keseluruhan bagian buah maupun sebagian (kulitnya, daging buah, atau bijinya).

Kulit buah (perikarpium)

Simplisia dari kulit buah (perikarpium) diperoleh dengan mengupas kulit buah yang masih segar.

Biji (semen)

Biji dapat diperoleh dengan langsung mengeluarkan biji dari kulitnya maupun dengan mengupas kulit dan membuang daging buah terlebih dahulu Semakin tua umur biji maka kadar airnya pun semakin rendah. Pada saat penyimpanan sedapat mungkin dihindari tempat yang lembab karena tempat yang lembab dapat merangsang perkecambahan.

Getah / lendir

Bahan simplisia getah diperoleh dengan cara menyayat bagian batang tanaman. Beberapa jenis getah tanaman obat ada yang cepat menjadi padat setelah kontak dengan udara. Cara penanganannya harus dilakukan dengan hati-hati, bila perlu dapat ditambahkan zat kimia tertentu

Sumber: https://www.jamuiboe.com/frontends/page/29/bahan-baku-jamu

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline