Bahan baku yang berkualitas adalah modal pokok dalam membuat racikan obat herbal yang manjur. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih simplisia bahan baku obat herbal yaitu aroma, warna, rasa, kandungan kimia maupun sifat fisiologisnya. Simplisia sendiri dapat berasal dari berbagai bagian dari tanaman, yaitu daun, batang, akar, bunga, buah, biji, maupun herba (pengunaan keseluruhan tanaman). Simplisia dapat digunakan dalam bentuk segar maupun dikeringkan terlebih dahulu.
Daun (folium)
Daun merupakan simplisia yang paling umum digunakan sebagai bahan baku ramuan obat tradisional. Simplisia daun dapat digunakan dalam bentuk segar maupun kering. Pemetikan daun dapat dilakukan saat daun masih muda (daun teh, beluntas) dan dapat dilakukan pada daun tua (daun sirih, daun jati belanda, daun ungu). Daun yang masih muda memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga proses pengeringan dilakukan secara perlahan dan juga perlu diperhatikan pengolahan pasca panen karena daun muda masih lunak sehingga mudah hancur/rusak. Sedangkan daun tua perlu dikeringkan secara perlahan agar diperoleh warna yang menarik.
Akar (radix)
Akar merupakan bagian pokok tanaman selain batang dan daun yang tumbuhnya mengarah kedalam tanah. Akar sebagai bahan baku obat herbal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu akar lunak (yang mengandung air lebih dari 60%) dan akar keras (memiliki kandungan serat tinggi). Pembagian ini nantinya berpengaruh pada lamanya proses pengeringan. Akar yang dipilih sebaiknya akar yang masih utuh/baik, akar induk yang tua (bukan bulu-bulu akar), dan akar yang bebas jamur/lumut.
Rimpang (rhizoma)
Rimpang adalah modifikasi batang tanaman yang biasanya menjalar di dalam tanah dan dari ruasnya dapat tumbuh tunas dan akar sehingga menghasilkan tanaman baru. Rimpang memiliki kandungan alkaloid dan zat pati sebagai cadangan makanan. Rimpang yang benar-benar tua biasanya lebih banyak digunakan untuk mendapat simplisia yang berkualitas.
Batang / kayu (lignum)
Simplisia batang adalah keseluruhan batang tanaman yang meliputi batang pokok, cabang, atau ranting.
Kulit batang (cortex)
Korteks diperoleh dengan pengambilan bagian terluar dari batang tanaman yang berkayu. Cara memperolehnya adalah dengan menyayat bagian kulit batang dengan benda tajam (cutter) kemudian tarik kullit kayu sampai lapisan epidermis secara perlahan-lahan. Kulit batang memiliki kandungan serat selulosa dan lignin yang tinggi.
Bunga (flos)
Bagian bunga yang umum digunakan meliputi seluruh bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, serta putik atau benang sari. Contoh tanaman yang digunakan bunganya adalah melati, mawar, rosela, kembang sepatu.
Buah (fructus)
Simplisia buah berasal dari keseluruhan bagian buah maupun sebagian (kulitnya, daging buah, atau bijinya).
Kulit buah (perikarpium)
Simplisia dari kulit buah (perikarpium) diperoleh dengan mengupas kulit buah yang masih segar.
Biji (semen)
Biji dapat diperoleh dengan langsung mengeluarkan biji dari kulitnya maupun dengan mengupas kulit dan membuang daging buah terlebih dahulu Semakin tua umur biji maka kadar airnya pun semakin rendah. Pada saat penyimpanan sedapat mungkin dihindari tempat yang lembab karena tempat yang lembab dapat merangsang perkecambahan.
Getah / lendir
Bahan simplisia getah diperoleh dengan cara menyayat bagian batang tanaman. Beberapa jenis getah tanaman obat ada yang cepat menjadi padat setelah kontak dengan udara. Cara penanganannya harus dilakukan dengan hati-hati, bila perlu dapat ditambahkan zat kimia tertentu
Sumber: https://www.jamuiboe.com/frontends/page/29/bahan-baku-jamu
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...