ASAL MULA MARGA BATAK (MARGA NABABAN)
Orang batak dikenal dengan orang-orang yang terdiri dari marga-marga sebagai idendtitas. Marga diperoleh dari garis keturunan ayah, dan akan terus-menerus diturunkan kepada penerus selanjutnya.
Menurut kepercayaan bangsa Batak, induk marga Batak dimulai dari Si Raja Batak yang diyakini sebagai asal mula orang Batak.
Dari keturunan-keturunan marga batak, marga Nababan berasal dari keturunan Raja Batak si Raja Sumba.
Keturunan SI RAJA SUMBA melahirkan marga dan marga cabang berikut :
a. SIMAMORA, RAMBE, PURBA, MANALU, DEBATARAJA, GIRSANG, TAMBAK, SIBOR
b. SIHOMBING, SILABAN, LUMBAN TORUAN, NABABAN, HUTASOIT, SITINDAON, BINJORI.
Sampai sekarang, ketika ingin mengetahui kekerabatan antar sesama marga Nababan, para pemegang marga harus tau mereka keturunan keberapa. Misalnya saya adalah Nababan keturunan yang ke 19. Dengan begitu, ketika saya bertemu dengan orang lain yang juga marga Nababan ataupun bermarga sama dengan keturunan Raja Sumba, kami bisa tau sapaan apa yang tepat/ bertutur. Tetapi saya tidak mewariskan marga Nababan kepada anak saya, karena saya perempuan. Yang mewariskan marga Nababan sampai generasi selanjutnya adalah adik saya yang laki-laki.
Menurut pemaparan dari orangtua saya, marga Nababan berasal dari Siborong-borong, Sumatera Utara. Nenek moyang dulu kala bermukim disana. Jika sekarang kita mengunjungi Siborong-borong pasti kita banyak menemukan makam nenek moyang bermarga Nababan berupa tugu yang besar. Tak jarang tugu-tugu makam itu lebih besar daripada rumah tempat tinggal warga sekitar. Karena begitulah cara keturunan marga-marga itu untuk menghormati nenek moyang mereka.
#OSKM2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang