Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
cerita rakyat DKI Jakarta Kepulauan Seribu
Asal Usul Nama Pulau Lancang - Kepulauan Seribu
- 17 April 2016
Sebuah nama tidak lahir dengan sendirinya. Nama biasa digunakan untuk mengidentifikasikan suatu benda atau menjadi sebuah konsep yang melambangkan suatu makna. Demikian pula nama yang diberikan oleh penduduk pada sebuah pulau di Kepulauan Seribu, yaitu Lancang. Nama yang unik bagi pulau yang sekarang termasuk ke dalam Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan ini ternyata memiliki cerita tersendiri. Ceritanya adalah sebagai berikut. Pada zaman dahulu di pulau ini hidup sepasang suami-isteri bernama Uwak dan Nini Arus. Mereka hidup dari hasil berkebun buah-buahan dan mengumpulkan kayu bakar yang banyak terdapat disekitar pulau. Hasil dari berkebun dan mengumpulkan kayu bakar tersebut mereka jual ke Pulau Jawa, sekarang tepatnya di daerah Tangerang, Banten. Suatu hari, Uwak dan Nini Arus bermaksud hendak menjual kayu bakar ke Jawa dengan menggunakan sebuah perahu kecil. Namun ketika baru beberapa puluh meter berlayar, secara tiba-tiba banyak sekali ikan yang berloncatan ke dalam perahu. Perahu pun semakin lama menjadi semakin berat dan nyaris tenggelam. Untuk mengatasinya Uwak Arus segera membuang kayu bakar yang hendak dijualnya hingga tinggal dua ikat saja. Tetapi para ikan tetap saja meloncat ke dalam perahu, khususnya ke arah sebuah batang kayu dari tanaman klancang. Setelah kayu itu dibuang ternyata ikan-ikan berhenti meloncat ke dalam perahu. Dan, karena kayu bakar yang akan dijual telah habis dibuang, mereka pun pulang lagi ke rumahnya. Singkat cerita, kejadian lompatnya ikan-ikan karena tertarik pada kayu klancang diceritakan kepada para tetangga. Oleh para tetangga yang waktu itu hanya terdiri dari tiga keluarga, peristiwa "kesaktian kayu klancang" kemudian dijadikan sebagai penanda bagi pulau yang mereka diami. Mulai saat itu, pulau dinamakan Pulau Klancang. Seiring dengan berjalannya waktu, nama klancang berubah menjadi lancang karena lebih mudah dalam pelafalan atau pengucapannya. Diceritakan kembali oleh Gufron

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU