Apa itu "Akar Mimang" ?
Akar mimang atau disebut juga akar rimang adalah sebuah benda magis yang sangat akrab terdengar bagi masyarakat jawa.
Saking akrabnya sehingga pada salah satu artikel saya menemukan sebuah perumpamaan yang terinspirasi dari akar mimang, yakni "koyo kelangkahan oyot mimang "seperti melangkahi akar mimang.
Akar mimang digunakan sebagai media perumpamaan karena adanya efek yang sama antara seseorang yang melangkahi akar mimang dan seseorang yang tersesat (linglung adalah efek yang terjadi akibat melangkahi akar mimang, akan di jelaskan lebih lanjut.
Bentuk "Akar Mimang"
Menurut beberapa artikel, akar mimang berwarna kuning kecoklatan. Tidak seperti akar pada umumnya yang menghujam ke tanah, akar ini justru melingkar dan membentuk simpul.
"Akar Mimang" yang Misterius
Berbeda dengan tanaman lain yang umumnya diketahui asal usul dan tempat permulaannya, akar mimang sampai saat ini belum diketahui dari mana asalnya, tempat mencarinya, dan dari mana kekuatan magis yang dimiliki tersebut muncul.
Berdasarkan mitos yang saya baca, ada yang mengatakan bahwa akar ini berasal dari pohon Dewandaru. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa akar ini tumbuh dari akar beringin yang menggantung.
Pada mitos lain, jika terdapat sebuah tempat yang sering membuat orang tersesat maka bisa jadi di tempat tersebut terdapat akar mimang.
Efek yang di Timbulkan "Akar Mimang"
Menurut kepercayaan masyarakat jawa, akar mimang akan memberikan efek kebingungan (hilang akal), linglung (lupa segala-galanya), tidak tau mau apa, dan kemana tujuan bagi siapapun yang melangkahi akar mimang tersebut.
Akibatnya, seseorang tersebut akan terus berjalan dan berputar-putar saja di area akar mimang berada, bahkan dalam beberapa kasus seseorang bisa saja tersesat.
Oleh karena itu, akar mimang juga disebut sebagai "pusaka penyesat". - Sebagai pagar sawah, tambak, kebun, dll, sama seperti pada pagar rumah, akar mimang yang ditanam, bertujuan untuk melindungi sawah, tambak, kebun, dll, dari orang yang berniat jahat.
- Sebagai pagar diri, apabila kita membawanya berpergian maka kita tidak akan kebingungan. Selain itu, sebagai media kekebalan diri. Namun, hanya sedikit yang mempercayainya.
- Sebagai Penglaris dalam berdagang, lebih-lebih jika kita membawa buah yang terdapat pada kayu mimang tersebut.
Sumber: https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/bayu/25-nama-hantu-indonesia-jika-di-inggriskan/full
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.