×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Aka Bilan

Tanggal 18 Nov 2018 oleh Deni Andrian.

Sagu menjadi varian pangan utama dan favorit masyarakat Indonesia timur. Teksturnya yang cenderung lebih lembut ketimbang tapioka membuatnya jadi pilihan bahan kuliner unik seperti papeda. Kreativitas olah sagu ternyata tak sebatas papeda.

Di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aka Bilan terbilang populer sebagai kudapan pagi ataupun sore hari. Nama lain panganan ini ialah sagu bakar yang dibentuk berupa lempengan tipis karena merujuk ke cara pembuatannya. Terbuat dari campuran sagu, kelapa parut, kacang hijau yang diberi sejumput garam lahirlah perpaduan unik antara kerenyahan, rasa manis, dan gurih di lidah.

“Aka Bilan termasuk makanan pokok di sini selain umbi-umbian dan jagung yang bergizi tinggi,” urai Bupati Belu Willybrodus Lay beberapa waktu lalu.

Pernyataan Willy bukan promosi belaka. Dari panduan gizi Bidang Kesmas Dinkes Belu, dalam 100 gram sagu kering terkandung karbohidrat sebesar 94 gram, protein 0,2 gram, serat makanan 0,5 gram, zat besi 1,2 mg, dan kalsium sebanyak 10 mg.

Total dalam 100 gram sagu terkandung 355 kalori serta protein, vitamin, dan mineral. Dalam satu lempeng Aka Bilan terhitung energi sebesar 124,3 kcal, 1 gram protein, lemak sebesar 1,3 gram dan 26 gram karbohidrat murni. Untuk melengkapi nilai gizi sagu, masyarakat Belu biasa mengonsumsinya dengan tambahan kacang hijau dan ikan.

Penasaran ingin mencoba membuat sendiri snack khas Belu, Nusa Tenggara Timur? Masyarakat asli Belu mau berbagi resepnya.

Caranya dengan menghaluskan tepung sagu terlebih dahulu sekira 200 gram. Setelah ditumbuk halus, siapkan alat pemanggang berbentuk pring ceper bernama Babilak. Fungsi Babilak ini mirip dengan alat pemanggang crepes, tapi yang satu ini terbuat dari tanah liat. Istimewanya lagi, bahan bakarnya bukan kompor dan gas, tapi perlu kayu bakar agar hasilnya merata sempurna.

Alat pemanggang tadi diangkat. Lalu, tepung sagu dipipihkan ke dalam Babilak, kemudian ditutup dengan daun pisang. Proses iini membutuhkkan waktu sekira 10 menit. Baru kemudian penutup Babilak dibuka dan lempengan sagu bakar dikeluarkan.

Lempengan sagu bakar pun siap disantap bersama kopi panas. Pilihan sedap lainnya dapat dipadankan bersama lauk ikan kuah asam.

Aka bilan atau Sagu bakar dan Fehuk Kuhus atau Ubi Kukus merupakan salah satu makanan tradisional di Belu NTT, pada jaman dulu makan ini juga merupakan salah satu makanan pokok bagi masyarakat Belu, namun seiring perkembangan zaman, semakin banyak produksi padi dan jagung, makanan ini pun sudah jarang didapatkan. Tapi beruntung untuk Aka Bilan kini masih bisa ditemui dibeberapa tempat, yakni di Pasar Baru Atambua tepatnya berdekatan dengan para penjual Pisang, ditempat ini pembuatannya masih tetap seperti dulu, menggunakan tungku dan kayu api serta Babilak (piring ceper yang terbuat daritanah liat). Meskipun dalam area pasar namun kebersihannya tetap bisa dijamin. Aka Bilan ini dibuat dari campuran sagu, kelapa parut dan sedikit garam, kemudian di pipihkan pada BAbilak dan kemudian dibakar hingga matang dan siap disantap. Meski tidak diberi gula, namun terasasa sedikit manis dari kelapa. Aka Bilan ini memang pas dinikmati sewaktu masih panas dan cocok menjadi teman minum kopi maupun teh Ditempat ini Aka Bilan dijual dengan harga Rp 5.000 untuk 4 potong Aka Bilan.

Selain di Pasar Baru Atambua, Aka Bilan juga bisa didapatkan di Pasar Senggol Atambua, yang dimiliki oleh Ona Matutina atau yang lebih akrap disapa Ma Ona, cara pembuatan Aka Bilan ditempat ini sama halnya di Pasar Baru Atambua harganya pun sama, bedanya ditempat Ma Ona sudah lebih tertata dengan menyediakan tempat nongkrong serta menu kopi dan teh. Dan bukan hanya itu, ditempat ini juga dapat ditemui Jagung Bose dan Fehuk Kuhus atau Ubi Kukus atau yang lebih dikenal juga dengan Tiwul salah satu makanan khas Belu lainnya yang berbahan dasar Ubi kering atau Gaplek (untuk memperoleh Gaplek Ma Ona punya supplier khusus yang menjemur ubi meggunakan seng, sehingga kebersihannya terjaga). Pembuatan Fehuk Kuhus Ini berbeda dengan Aka Bilan. Awalnya ubi kering atau gaplek (didapat dari ubi kayu yang dijemur hingga benar-benar kering) dihaluskan (yang modern menggunakan mol) tapi oleh Ma ona gaplek ini dihaluskan dengan cara ditumbuk, katanya “rasanya berbeda dan lebih enak”, kemudian ubi yang sudah halus tersebut dicampur dengan kelapa parut (Ma ona juga menggunkan parutan Kelapa yang halus, sehingga membuat Fehuk Kuhus miliknya terasa sangat lembut) dan kemudian diberi sedikit garam, serta ditambahkan gula merah. Setelah semua bahan tercampur barulah dicetak dalam anyaman daun lontar berbentuk kerucut dan kemudian dikukus menggunakan panci yang terbuat dari tanah liat dan dimasak diatas anglo, hingga matang dan siap disajikan. Harga Fehuk Kuhus ini Rp 5.000/satuan. Ditempat ini Aka Bilan maupun Fehuk Kuhus bisa langsung disantap dengan ditemani Kopi atau Teh yang dihargai Rp 2.500/gelas, Dalam sehari Ma ona menjual ±150 Aka Bilan dan ±80 buah Fehuk Kuhus. Dan jika masih merasa lapar tersedia juga menu Jagung Bose yang dijual Rp 10.000/porsi yang dilengkapi dengan sayur bunga papaya tumis dan ikan asin. Hmmmmmm, tergiur bukan???????????? Nah buat warga kota Atambua dan sekitarnya bahkan dari luar Atmbua-Kabupaten Belu yang lagi berkunjung ke Kota ini, jangan lewatkan mencoba makanan tradisional ini, dijamin enak, mengenyangkan dan pasti pengen nambah.

sumber: http://belukab.go.id/aka-bilan-dan-fehuk-kuhus-makan-tradisional-teman-pas-buat-kopi-maupun-teh/

 

#SBJ

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa dimulai dari keberadaan Jaka Tingkir/ Mas Karebet/ Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamongan. KERAJAAN...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...