Makanan Minuman
Makanan Minuman
Kopi Sumatera Barat Tanah Datar
Aia Kawa - Tanah Datar - Sumatera Barat
- 7 November 2017

Aia kawa atau kawa daun, adalah minuman dari daun kopi yang diseduh seperti teh. Daun kopi lokal pilihan awalnya dikeringkan dengan cara disangrai selama 12 jam. Saat akan diminum, daun kering ini dicampur dengan air dingin, lalu diseduh dengan air mendidih.

Kopi kawa atau masyarakat sekarang menyebutnya kopi kawan merupakan merupakan kebudayaan lama masyarakat dalam hal berkebun dan ini seiring dengan kebudayaan orang meminum teh. Sebelum VOC masuk, kebudayaan meminum daun kopi sudah ada, justru kehadiran VOC mengajarkan masyarakat bahwa kopi memanfaatkan bijinya bukan daunnya. Ada kekeliruan publik yang mengaitkan daun kawa/aia kawa dengan adanya tanam paksa dalam kekuasaan kolonial Belanda. Penduduk di Sumatera Barat dilarang menikmati biji kopi untuk diri sendiri meskipun dipaksa untuk menanamnya demi kepentingan perdagangan. Peraturan ini diakali dengan menggunakan dedaunan kopi yang dipercaya masih mengandung kafeina.

Minuman ini diseruput saat cuaca dingin, di dangau-dangau. Penyajiannya tidak dengan gelas atau mangkuk, melainkan tempurung kelapa yang dibelah dua. Tempurung ini diberi tatakan bambu. Aia kawa bisa dinikmati dengan atau tanpa gula, ditemani berbagai penganan kecil.

Menurut riwayat lahirnya minuman ini, aia kawa merupakan minuman yang lahir dari sebuah sejarah yang terjadi pada masa penjajahan. Konon menurut ceritanya, lahirnya aia kawa merupakan salah satu lambang dari penderitaan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan. Penduduk dijadikan budak di lahan mereka sendiri yang kemudian hasil bumi mereka diambil dan dirampas secara paksa. Ketika itu masyarakat di mana Aia Kawa lahir di daerah Kabupaten Tanah Datar, ingin menikmati kopi dari hasil yang mereka tanam sendiri, namun karena kopi menjadi salah satu rampasan kolonial, masyarakat tidak dapat menikmati hasil bumi mereka sendiri. Untuk mengakalinya, timbul pemikiran masyarakat untuk menikmati hasil bumi mereka sendiri dengan menikmati minuman yang terbuat dari daun kopi yang biji kopinya telah dirampas oleh penjajah.

Ada dua versi membuat aia kawa, pertama, air kawa prosesnya adalah hasil dari merebus daun kopi. Kedua, aia kawa merupakan hasil rebusan daun kopi yang telah dikeringkan selama 12 jam, saat akan diminum, daun ini disiram dengan air dingin kemudian diseduh dengan air panas untuk dinikmati.

Rasa yang dapat dinikmati dalam aia kawa adalah seperti rasa teh, ada rasa segar khas daun kopi dan sedikit pahit. Oleh karena itu aia kawa adalah teh nya daun kopi.

Untuk penyajian kopi kawa, hingga saat ini masih mempertahankan dan menggunakan tempurung kelapa sebagai wadah penyajian dan potongan bulat bambu sebagai dudukan wadah tempurung. Aia kawa tidak hanya dinikmati dengan rasa aslinya saja, dapat pula dinikmati tanpa gula, gula pasir, gula jawa, atau susu. Minuman ini bisa digunakan untuk menghangatkan tubuh.

Aia Kawa mengandung antioksidan untuk mengurangi resiko penyakit hipertensi, penyumbatan pembuluh darah, jantung koroner, kanker, tumor, kolesterol, diabetes. Aia kawa mempunyai kadar kafein yang sangat rendah, bahkan lebih rendah dibanding teh celup sehingga aman dikonsumsi penderita maag.



 

Sumber:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/02/14/inilah-ragam-racikan-kopi-nusantara

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/08/25/minuman-tradisional-aia-kopi-kawa-daun-dan-inovasi-pemuda-kreatif

https://id.wikipedia.org/wiki/Aia_kawa

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/04/14/aia-kawa-daun-teh-daun-kopi

http://www.saribundo.biz/membuat-aia-kawa-minuman-penuh-sejarah-dari-minang.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU