|
|
|
|
Acara Pumpungan Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_16918091_Muhammad Alwan Azhari. |
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sangat banyak. Hal ini disebabkan oleh banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia. Menurut sensus BPS pada tahun 2010, suku bangsa di Indonesia mencapai 1.340 suku. Setiap suku memiliki adat istiadat yang beraneka ragam sesuai dengan kondisi dan kebiasaan masing-masing. Begitu pula dengan adat pernikahan. Banyak ritual dan prosesi yang dilakukan mempelai baik sebelum acara pernikahan, saat hari acara, maupun setelah acara pernikahan.
Ritual sebelum acara pernikahan di Desa Gunung Batu dapat dikategorikan cukup unik. Bertempat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Ritual ini disebut sebagai "pumpungan". Pumpungan merupakan suatu acara yang dilaksanakan oleh pihak mempelai laki-laki dengan mengumpulan keluarga, kerabat, dan tetangga sekitar untuk melakukan urun rembuk (memberi masukan) untuk meminta bantuan perihal persiapan acara pernikahan. Pumpungan tidak hanya sebagai wadah untuk menyumbangkan pikiran dan saran agar pernikahan berjalan lancar dan baik, tetapi juga warga diperbolehkan untuk menyumbang materi (uang) dan tenaga.Â
Keluarga mempelai pria akan membagikan undangan kepada warga sekitar untuk melaksanakan acara pumpungan paling lambat dua minggu sebelum acara pernikahan dilangsungkan. Biasanya dilaksanakan satu bulan sebelumnya. Di rumah mempelai pria, terlebih dahulu telah disiapkan satu buah baskom dan satu buah buku catatan. Kedua barang ini dipersiapkan untuk tamu undangan yang ingin menyumbangkan uang kepada keluarga mempelai pria. Satu orang akan ditugaskan sebagai pencatat nama-nama penyumbang di buku catatatan, lalu amplop berisi uang tersebut diletakkan di dalam baskom. Di akhir acara, sang pencatat akan memberikan uang hasil sumbangan para tamu undangan kepada keluarga mempelai pria. Â Bagi tamu undangan yang ingin menyumbangkan tenaga, maka pada saat hari acara pernikahan, mereka akan secara sukarela ikut membantu menyukseskan acara tersebut. Saat acara pumpungan, para tamu undangan juga disajikan berbagai macam makanan khas Sumatera Selatan.
Acara pumpungan memiliki beberapa fungsi antara lain, untuk meminta bantuan kepada kerabat dan warga sekitar baik secara finansial maupun non finansial, untuk mempererat silaturrahim dan melestarikan adat istiadat Desa Gunung Batu. Di era globalisasi ini, ritual ini sudah semakin jarang digunakan dan hanya orang-orang asli desa yang masih melestarikannya. Padahal acara pumpungan ini memberikan manfaat yang sangat banyak. Nilai-nilai musyawarah mufakat dan tolong menolong diterapkan dalam acara ini.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |