Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
cerita rakyat Jawa Barat Cirebon
ASAL USUL DESA JATISEENG
- 6 Januari 2019
Nama Desa Jatiseeng erat kaitannya dengan Desa Leueweunggajah yang dimulai sejak penyebaran Islam di Cirebon oleh Syech Maulana Datuk Kahfi atau Abdul Kadir Jaelani yaitu seorang wallayullah dari Mekkah.
 
Banyak versi tentang sejarah lahirnya Desa Jatiseeng, tapi kita coba ikuti versi dari para sejarawan dan seniman yang diterbitkan Dinas Dikbud Kabupaten Cirebon dan tidak terlepas dari sejarah Desa Leuweunggajah.
 
Semula hanya sebuah pedukuhan kecil, Leuweunggajah berkembang pesat karena banyak dijadikan tempat singgah orang, tak heran penduduknyapun semakin padat. Sehubungan dengan itu konflik antar wargapun kerap terjadi dan tidak jarang sampai melakukan perang tanding. Oleh karena itu diadakan musyawarah untuk mengatasi kemelut dengan membagi Desa Leueweunggajah dan Desa Jatiseeng.
 
Nama Jatiseeng sendiri merupakan usulan para tokoh bahwa nama desa harus didasarkan pada peristiwa menarik dan luar biasa, yaitu bahwa ada pohon jati yang sangat besar dipinggir jalan sebelah selatan (dulu Jalan Pramuka sekarang Jalan Pangeran Walangsungsang) yang kerap mengeluarkan bunyi ‘saheng’ suara gemuruh seperti sedang menanak nasi. Suara saheng tersebut kemungkinan sebagai desiran suara ular besar atau ular siluman yang berada dilubang bawah pohon jati tersebut. Sampai saat ini, dibekas tumbuhnya pohon jati itu masih suka diberi sesajen pada waktu malam malam tertentu, karena dianggap keramat. Penulis berusaha mencari tahu posisi tepat pohon itu, ternyata ada disebuah Gang Kecil depan Sekolahan Santo Thomas.
 
Karena terdapat hal-hal yang aneh di pohon jati itu, akhirnya ditebanglah dan sebagian kayunya dijadikan ‘kohkol’ atau kentongan. Sekarang kentongan itu sudah rapuh dan teronggok menjadi saksi bisu, disalah satu sudut ruangan di Balai Desa Jatiseeng.
 
Pada tahun 1981, dengan alas an jumlah penduduk semakin padat, maka desa Jatiseeng dimekarkan menjadi dua, yaitu : Desa Jatiseeng dengan Kuwu Jenal dan Desa Jatiseeng Kidul dengan Kuwu Moch. Mu’min. Tidak hanya itu, selang beberapa tahun kemudian Desa Jatiseeng dimekarkan kembali menjadi dua yaitu Desa Jatiseeng dan Desa Damarguna.
 
Para Kuwu Di Desa Jatiseeng :
  1. Kuwu Bujang
  2. Kuwu Rasitem
  3. Kuwu Rawiden
  4. Kuwu Kanidjan
  5. Kuwu Asiah
  6. Kuwu Kasidem
  7. Kuwu Durahman
  8. Kuwu Kemar Baindar
  9. Kuwu Natawijaya
  10. Kuwu Imam
  11. Kuwu Maskat
  12. Kuwu Punuk
  13. Kuwu Kusen
  14. Kuwu H. Afandi
  15. Kuwu Wiradinata
  16. Kuwu Mukid
  17. Kuwu Wasjud
  18. Kuwu Rd. Armas
  19. Kuwu Jenal
  20. Pjs Kuwu Didi Supriadi
  21. Pjs Kuwu Najib
  22. Kuwu Tarno
  23. Pjs Kuwu Carda
  24. Pjs Kuwu Soemarno M.Th
  25. Kuwu Carda
  26. Pjs Kuwu M. Nugraha
  27. Kuwu Soemarno M.Th (2011-sekarang)   

Sumber :  http://forumkota.blogspot.com

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya