×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita Rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Kalimantan Tengah

Asal Daerah

Kalimantan Tengah

ADAB BERTANDANG SUKU DAYAK

Tanggal 13 Nov 2018 oleh Deni Andrian.

Ketika folks bertandang ke rumah atau perkampungan Suku Dayak ada baiknya folks mengetahui Adab Umum yang dianut oleh orang Dayak, yaitu pertama folks harus melaporkan diri kepada kepala kampung atau ketua adat kampung tersebut dan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kekampung itu. Sebaiknya folks memperkenalkan diri dan rombongan serta menjelaskan lamanya berada di kampung itu, apa yang dibawa dan asal folks. Serta folks harus bertanya tentang aturan-aturan adat yang harus dipatuhi selama berada dikampung itu serta berjanji akan memenuhinya. Jika folks sudah melakukan ini umumnya perjalanan folks akan aman, sebab kepala kampung ini akan mengumumkan kepada masyarakatnya bahwa ada tamu yang datang dan adar tamu ini bisa diterima dan dilindungi dengan baik, sebab haram bagi orang Dayak untuk memperlakukan orang asing apa lagi tamu dengan tidak baik – silahkan baca artikel HUKUM ORANG DAYA TERHADAP ORANG ASING / PENDATANG.

Sering menjadi kebiasaan bila berkunjung ke kampung-kampung Dayak, maka sebagai penghormatan maka akan diberikanbuah tangan berupa ayam atau telor kadang juga buah / sayur-sayuran, semua pemberian ini debrikan dengan ketulusan dan jangan sekali-kali dibayar uang, karena kita diberi uang mereka bisa tersinggung, kecuali orang tersebut memang jelas menawarkan dan menjual barang yang diberikan. Namun jika folks mau memberi ucapan terimakasih maka berikanlah rokok, garam atau dapat juga berupa kain / pakaian pokoknya berupa barang dan jangan berupa uang.

Orang Dayak ini suka menjamu tamunya, sebaiknya jangan menolak makanan yang disajikan walaupun itu sederhana. Orang Dayak akan malu jika tamunya sampai mengalami kelaparan. Bahkan dianggap sebagai tuan rumah yang tidak baik, walaupun anda sudah bilang “sudah kenyan”g pasti anda tetap akan disuguhi makanan. Pengalaman penulis ketika ke Desa Dayak Berusu di Desa Sedulun. Penulis tidak kenal orang-orang disana. Tetapi ketika kami memperkenalkan diri dengan ketua adatnya, kami dijamu dengan makanan, sirih dan tuak. Walau rasanya sudah kenyang penulis tetap menerimanya dengan sukacita. Kadang jika anda sudah diterima dengan baik, anda akan dianggap sebagai keluarga dan tidak perlu sungkan lagi untuk mengambil makanan atau minuman yang ada.

Dalam menyambut tamu adat Dayak Ngaju ada tradisi yang namanya TETEK PANTAN – memotong kayu / tebu yang melintang didepan pintu menggunakan MANDAU tapi ada juga dengan menggigit batang tebu. Setelah pantan dipotong anda akan disambut dengan acara HAKASAI – saling dibedaki dengan bedak basah, sebaiknya jangan menolak sebab itu cara mengekspresikan kegembiraan menyambut tamu, dan folks juga boleh membedaki tuan rumah, disamping itu anda akan disuguhi tuak, maka sebaiknya terimalah walau meminum sedikit saja sebagai bentuk penghormatan, kadang juga dikampung Dayak tertentu tamu akan diajak menari sambil diiringi musik tradisional, bila anda diajak menari sebaiknya jangan menolak walaupun anda tidak bisa menari, kalau Dayak Ngaju biasanya MANASAI atau dalam adat Murut / Lun Dayeh yaitu tari Semajau – berupa tarian berkeliling.

Sebagai tanda penghormatan maka biasanya tamu akan diurapi dengan darah hewan pada dahi, tangan, dada dan kaki, pengolesan dengan darah ini adalah cara menunjukan rasa hormat yang paling tinggi dan pada pergelangan tangan biasanya akan dililitkan manik-manik biasanya lilis lamiang. Oleh sebab itu biasanya orang Dayak sangat menghargai agama yang dianut tamunya maka mereka akan bertanya agama yang dianut oleh tamu jika beragama islam maka biasanya ayam tadi akan diserahka ayam hidup, telur dan sayur-sayuran untuk dimasak sendiri, kecuali jika tamu tersebut tidak berkerbaratan. Dibawah salah satu tradisi penyambutan tamu oleh Dayak Siang di Kalimantan Tengah.

Kebiasaan lainnya, bila jalan didepan orang tua harus membungkuk badan sambil mengulurkan tangan kanan dan kalau bisa lewatlah saja dari belakang orang-orang tua.

Aturan umum bagi Orang Dayak adalah menghormati kaum wanitanya, maka sebaiknya ketika bertandang kerumah penduduk tanyakan dahulu apakah ada penghuni laki-lakinya dirumah itu, umumnya kalau di kampung Dayak Ngaju akan ditanya “Tege Mama kah tu huma?” – Ada om kah dirumah?, jika tidak ada sebaiknya urungkan untuk bertandangnya. Jika ada mintalah ijin apakah boleh masuk kerumah atau tidak?. Terlarang dalam adat berbicara dengan gadis ditempat yang tersembunyi, sebab kalau itu terhadi bisa dikenakan denda. Dan bila bertandang kerumah orang Dayak dan sedang berbicang dengan orang tua didalam rumah tersebut dan kemudian ada anak gadisnya JANGAN mengeluarkan suara “ehe-ehem” sebab bisa menimbulkan salah pengertian, jangan sekali-kali menggoda wanita Dayak sebab anda akan dicurigai oleh pemuda kampung tersebut dan gerak-gerik anda akan diawasi. Pada jaman dahulu ketika masih banyak wanita suku Dayak yang topless anda tidak diperkenankan memelototi buah dadanya apalagi menyentuhnya, sebab anda akan didenda adat. Setiap kampung tentu akan ada aturan atau pali / larangan / tabu, oleh karena itu alangkah baiknya jika bertandang ke kampung Dayak laporkanlah diri anda pada kepala kampung atau ketua adatnya.

sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/03/15/adab-bertandang-suku-dayak/

#SBJ

Penulis disambut di Lamin Adat Dayak Berusu
Dijamu makan di lamin adat Dayak Berusu
Bersama Keluarga Baru Dayak Berusu
Dijamu tuak
upacara penerimaan tamu dayak siang

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...