Bahan-bahan
Untuk 10 porsi
350 ml air panas
350 ml air perasan pandan
240 g tepung beras
1/2 sdm garam
1 sdm gula pasir
250 ml santan kekentalan sedang
Sejumput garam
200 g gula merah sisir
secukupnya Daun pisang
secukupnya Lidi/tusuk gigi
11.KertasKertas karton tebal
12.SelotipSelotip
13.Gunting
Langkah Pembuatan
30 menit
1) Pertama buat cetakan dulu untuk memudahkan membungkus adonan nantinya.
2) Potong memanjang karton dengan lebar 10 cm atau sesuai keperluan. Gulung karton dengan membentuknya menjadi segitiga. Lalu lilitkan selotip pada karton tersebut. Cetakan siap digunakan
3) Selanjutnya membuat jus pandan. Siapkan 20 lembar daun suji, 10 lembar daun pandan, dan 1 gelas air
4) Potong-potong daun suji dan daun pandan, masukkan ke dalam blender, tambahkan air dan blender daun suji
5) Setelah jus selesai dibuat lalu saring jus pandan dengan saringan. Sari pandan siap digunakan
6) Selanjutnya siapkan daun pisang. Cuci dan potong daun pisang agak lebar. Lalu kukus selama 7-10 menit. Angkat dan biarkan dingin
7) Selanjutnya buat adonan santan. Peras santan dari 1/2 butir kelapas yang sudah diparut hingga volume 250 ml. Jika terlalu kental boleh ditambah air hingga menghasilkan santan dengan kekentalan sedang
8) Siapkan panci, masukkan santan, beri sejumput garam, lalu didihkan. Setalah mendidih matikan api, sisihkan
9) Selanjutnya buat bahan babongko. Caranya masukkan tepung ke dalam wadah atau baskom yang cukup besar. Kemudian beri air panas, aduk cepat dengan whisk, lalu tambahkan jus pandan, aduk dengan whisk, selanjutnya masukkan gula pasir dan garam. Aduk rata
10) Penyelesaian. Ambil 2 lembar daun pisang. Lalu letakkan cetakan di tengah-tengah daun
11) Tekuk ke atas daun pisang dengan jari
12) Tekuk ke atas bagian samping ujung daun hingga menutupi cetakan
13) Lalu tekuk dan lipat bagian kiri dan kanan daun pisang yang agak panjang
14) Lakukan langkah no 12 dan 13 pada sisi satunya
15) Buka satu sisi lipatan, keluarkan cetakan lalu masukkan 1 sdm gula merah. Masukkan 2 sendok sayur adonan hijau. Selanjutnya ambil 1 sendok sayur santan 16) Bungkus adonan dengan melipat ujung daun pisang mengikuti lipatan yang sudah terbentuk, lalu sematkan lidi di tengahnya. Lakukan hingga adonan habis
17) Kukus adonan dalam panci kukusan yang sudah dipanaskan selama 30 menit. Setelah matang, angkat dan biarkan hangat.
18)Wadai Babongko siap dinikmati 🤤
https://cookpad.com/id/resep/9694636-wadai-babongko?via=search&search_term=babongko%20gula%20merah
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...