×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Kalimantan Selatan

Asal Daerah

Suku Banjar

Upacara Baayun Maulud

Tanggal 07 Jan 2021 oleh Widra .

Upacara Baayun Mulud/Baayun Anak merupakan upacara yang ditujukan untuk anak-anak menjelang dewasa, tepatnya ketika usia si anak antara 0-5 tahun. Baayun Mulud terdiri dari dua kata, yaitu baayun dan mulud. Kata Baayun berarti melakukan aktivitas ayunan/buaian. Aktivitas mengayun bayi biasanya dilakukan oleh seseorang untuk menidurkan anaknya. Dengan diayun-ayun, seorang bayi akan merasa nyaman sehingga ia akan dapat tidur dengan lelap. Sedangkan kata mulud (dari bahasa Arab maulud) merupakan ungkapan masyarakat Arab untuk peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, kata Baayun Mulud mempunyai arti sebuah kegiatan mengayun anak (bayi) sebagai ungkapan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW sang pembawa rahmat bagi sekalian alam.

Perlengkapan yang wajib disiapkan pada upacara ini adalah ayunan yang dibuat tiga lapis, dengan kain sarigading (sasirangan) pada lapisan pertama, kain kuning pada lapisan kedua dan kain bahalai (sarung panjang tanpa sambungan) pada lapisan ketiga. Tali ayunan dipenuhi hiasan dari janur, berbentuk burung-burungan, ular-ularan, katupat bangsur, halilipan, kambang sarai, hiasan dari wadai 41 seperti cucur, cincin, pisang, nyiur dan lain-lain. Orang tua yang melaksanakan Ba-Ayun ini diharuskan menyiapkan piduduk, yaitu sebuah sasanggan yang diisi beras, gula habang, nyiur, hintalu hayam, banang, jarum, uyah dan binggul (uang receh).

Ritual dimulai dengan membaca syair Maulid Al Habsy, Maulid Ad Diba?i atau Maulid Al Barzanji. Anak-anak yang akan diayun dalam upacara tersebut, baru dibawa ke tempat ayunannya menjelang tibanya pembacaan Asyrakal dan si anak langsung dimasukkan ke dalam ayunan yang telah disediakan. Tepat pada saat pembacaan Asyrakal, anak yang ada dalam ayunan diayun secara perlahan, yakni dengan menarik selendang yang diikat pada ayunan tersebut. Maksud diayun pada saat itu adalah untuk mengambil berkah atas keluhuran dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Dilanjutkan dengan pembacaan Manakib Wali Allah, ceramah agama dan ditutup dengan doa. Kemudian para Habib, Ulama dan umara menapung tawari (memberkati) peserta Ba-Ayun Anak, diiringi pembacaan Sholawat Badar. Upacara Baayun Mulud diselenggarakan pada pagi hari dimulai pukul 10.00 bertempatan dengan tanggal 12 Rabiul awal (hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW).

Tempat pelaksanaannya tidak sembarangan. Bertempat di Mesjid, membuat ritual ini menjadi luar biasa. Dengan maksud agar anak senantiasa sehat, cerdas, berbakti kepada orang tua dan taat beragama, sangat kontras dengan tempatnya yang dikeramatkan. Menjadikan ritual ini bukan sekedar ramai, tapi juga sakral dan suci. Baayun Mulud yang dilaksanakan setiap tahun secara massal merupakan pencerminan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmad dan karunua-Nya. Kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmad ke muka bumi ini disambut dengan puji-pujian dan diungkapkan dalam syair-syair berzanji.

Tujuan diselenggarakannya upacara Baayun Mulud ini adalah untuk menciptakan momentum pemberian identitas tertentu kepada seorang anak. Dalam hal ini identitas sebagai orang yang pernah mengikuti upacara Baayun Mulud. Seorang anak yang sudah mengikuti upacara Baayun Mulud dianggap sudah memenuhi salah satu tahapan hidupnya pada masa kanak-kanaknya.

Adapun fungsi upacara ini adalah untuk membentuk karakter anak sesuai dengan tahapan yang telah dicapainya, yakni menumbuhkan perasaan cinta yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya, upacara ini telah menjadi ritual wajib yang sudah menjadi tradisi jauh sebelum ajaran Islam dianut oleh orang-orang Suku Banjar. Dulu, upacara adat ini dikenal dengan sebutan upacara Baayun Anak. Sejalan dengan masuknya Islam, maka kemudian upacara Baayun Anak dipadukan dengan ajaran agama Islam dan lantas disebut dengan istilah Baayun Mulud.

DISKUSI


TERBARU


ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...