Idul fitri merupakan hari raya untuk umat muslim. Hari raya ini dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal di tahun Hijriyah. Pada hari raya ini orang-orang saling bermaaf-maafan. Setelah idul fitri pada hari-hari berikutnya pada awal bulan syawal banyak keluarga-keluarga besar yang melaksanakan Halal Bi Halal atau sering di sebut “Ahlen”.
Ahlen merupakan tradisi berkumpulnya keluarga besar dalam suatu acara yang bertujuan untuk saling bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan. Tradisi ini menghubungkan satu keluarga dengan keluarga yang lain yang masih dalam satu garis keturunan berasal dari eyang mereka. Ahlen dipercaya dapat mengakrabkan kembali keluarga yang mungkin sebelumnya tidak terlalu kenal.
Pada umumnya, Ahlen dilakukan setahun sekali pasca lebaran idul fitri. Tradisi tersebut banyak dijumpai dipulau jawa khususnya di Jawa Tengah. Tempat kegiatannya biasanya dilaksanakan di salah satu rumah dari salah satu keluarga dan tempatnya selalu bergantian setiap tahunnya.
Dalam mempersiapkan kegiatan Ahlen tersebut biasanya keluarga-keluarga yang dekat dengan lokasi tempat acara akan membantu mempersiapkan acara tersebut, seperti membantu memasak, mempersiapkan peralatan, mempersiapkan meja dan kursi, dan lain sebagainya. Tradisi Ahlen biasanya dibuat seperti acara pengajian dengan terdapat panggung dan terdapat pula meja sebagai tempat makanan dan kursi untuk duduk keluarga. Biasanya pula tetangga-tetangga dan pemuda-pemuda dari tempat acara tersebut diminta untuk membantu mempersiapkan acara dan membantu di hari acara dilaksanakan.
Ahlen banyak dilakukan diantara hari ke tiga sampai hari ke enam pasca lebaran. Umumnya tradisi ini dilakukan di pagi hari berkumpul dalam salah satu keluarga. Tradisi ini diisi dengan pembacaan tahlil untuk para leluhur dan dilanjutkan dengan aktivitas kekeluargaan lainnya, seperti memperkenalkan saudara baru, membagikan angpau, dan biasanya diakhiri dengan foto bersama.
Ada pula jurnal yang membahas tradisi Ahlen. Jurnal yang berjudul “Menggali Nilai-Nilai “Pendidikan Tali Asih” Melalui Tradisi Ahlen di Kecamatan Kalijambe Sragen Jawa Tengah” karya Azam Syukur Rahmatullah. Jurnal ini membahas nilai-nilai pendidikan tali asih yang yang terdapat dalam tradisi Ahlen. Nilai-nilai tersebut berupa menghidupkan rumah keprabon untuk acara ahlen, pembacaan doa untuk leluhur, mengenalkan anggota baru, pembacaan ikrar janji rukun tanpa permusuhan.
Referensi: Rahmatullah, A.S. (2016). Menggali Nilai-Nilai “Pendidikan Tali Asih” Melalui Tradisi Ahlen di Kecamatan Kalijambe Sragen Jawa Tengah. Episteme, 11(2).
https://cauchymurtopo.wordpress.com/2013/08/10/tradisi-ahlen-pasca-lebaran/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja