Asal Mula Padi
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, dahulu kala terdapat kerajaan-kerajaan yang di huni oleh raja beserta dewa dewi nya di khayangan.Pada salah satu kerajaan, konon ceritanyan memiliki putri yang cantik danterlahir dari butiran air mata dewa ular yang bernama Antaboga. Antaboga meneteskan air mata nya karena tidak memiliki tangan dan kaki sehingga tidak bisa memenuhi titah dewa penguasa langit,Batara Guru untuk membangun kerajaan. Alhasil tetesan air mata itu berbentuk seperti cangkang telur yang berkilauan, dengan inisiatif Antaboga memberikan itu ke Batara Guru sebagai permohonan maafnya.
Batara Guru terpukau dengan keindahan telur itu karena ia temasuk dewa yang suka mengoleksi barang-barang unik, selama hidupnya ia tak pernah melihat telur seindah itu. Saat Batara Guru mencoba untuk memegang cangkang tersebut tiba-tiba muncullah pengelihatan seperti klise yang terus berputar, Batara melihat ia dan istri nya memiliki anak yang cantik dan baik hatinya, padahal kenyataan nya ia tidak bisa memperoleh keturunan. Batara Guru sangat yakin bahwa itu bukanlah sembarang telur, ia akan memaafkan Antaboga kalau Anta dapat mengerami telur itu sampai menetas.
Ternyata benar, telur tersebut menetas dengan ajaib nya mengeluarkan sinar yang keluar sedikit demi sedikit dari retakkan, retakkan itu semakin besar dan terdengarlah tangisan seorang bayi. Ya, bayi perempuan yang sangat cantik ,putih, berambut coklat dan bermata seperti batu saphire. Berita bahagia itu tersebar di seluruh kerajaan, Batara Guru mengadakan pesta besar-besaran dan mengumumkan nama anak angkat nya itu. Nipohaci Sang Hyang Sri itulah namanya, yang lebih dkenal dewi Sri saat ia beranjak dewasa.
Dewi Sri tumbuh menjadi gadis yang cantik,cerdas dan baik hati. Ia selalu mengutamakan kepentingan rakyatnya, ia juga membantu Batara Guru untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di kerajaan. Tak heran banyak raja berusaha mempersunting dewi Sri, tak luput ayah kandung nya sendiri berniat untuk mempersunting nya. Dengan segala bujuk rayu para lelaki di sekitar nya, dewi Sri tidak menganggap hal itu lebih selain berkat.
Niat Batara Guru pun diketahui, melihat itu para dewa mengkhawatirkan terjadinya perpecahan dan ketidakselarasan rumah tangga. mereka berencana membunuh dewi Sri dengan segala penyesalan. Akhirnya kematiannya pun mengisi duka di seluruh kerajaan, Jasadnya dikubur ke bumi dan tumbuhlah tanaman-tanaman dan segala rempah-rempah juga benih-benih padi yang tumbuh subur menjadi sumber kehidupan di bumi.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang