Tarian
Tarian
Tarian Aceh Kab Aceh Tenggara
Tarian Dampeng
- 29 April 2020

Dalam prosesi adat pernikahan, masyarakat Singkil memiliki tarian tradisional yang khas yaitu tarian Dampeng, sebuah tari persembahan sebagai rangkaian dari prosesi mengantar (mengarak) mempelai pria. Di masa lalu, Tari Dampeng dipertunjukkan oleh dua orang saja. Namun seiring perkembangan, tarian ini kemudian disajikan dengan melibatkan hingga delapan orang penari. Dalam fungsinya sebagai bagian upacara pernikahan, tari ini menjadi simbol perlindungan kepada raja (dalam hal ini mempelai pria atau marapulai).

Penyajian Tari Dampeng: Dalam penyajiannya, jumlah penari tari ini haruslah genap, umumnya delapan orang. Hal ini dikarenakan beberapa gerak dilakukan berpasangan. Jika disajikan saat acara pernikahan, 2 hingga 4 penari melingkari mempelai pria. Mereka menari berputar-putar di lingkaran dalam menggunakan langkah seperti langkah silat. Selebihnya ada juga 4 penari lain yang juga membentuk formasi lingkaran, namun mereka menari di lingkaran luar. Selanjutnya, dalam rentak tertentu, seluruh penari yang ada di lingkaran dalam akan bergabung dan melakukan gerak tari berpasangan dengan penari yang tadinya berada di lingkaran luar.

Tarian Dampeng biasa disajikan dengan diiringi dengan alat musik tradisional yaitu gendang dendang dan bangsi. Alat musik tradisional ini juga mengiringi rombongan pengantar mempelai pria (marapulai) menuju rumah pengantin wanita (dara baro). Ketika rombongan telah sampai di depan pintu pagar rumah dara baro, baru tarian Dampeng dipersembahkan. Saat ini persembahan Tari Dampeng dalam prosesi mengantar marapulai sudah sangat jarang, karena sekarang Suku Singkil lebih banyak menggunakan sajian shalawat badar. Iringan shalawat badar dianggap lebih membuat prosesi pernikahan menjadi lebih khusyuk.

Sejarah tarian Dampeng dimulai dari kisah Teungku Gemerinting, seorang Teungku yang menciptakan tarian ini. Ia merupakan putra Singkil yang di kemudian hari merantau ke Pagaruyung. Kisah ini berkaitan dengan perjalanan merataunya ke Pagaruyung yang mengharuskannya melewati hutan. Pada saat malam tiba, di tengah hutan ia memutuskan untuk beristirahat di atas pohon. Di atas pohon itu, ia melihat seekor burung elang terbang berputar-putar di atas kepalanya. Gerakan elang itulah yang kemudian menginspirasinya untuk menciptakan Tari Dampeng. Tarian ini mengusung serangkaian gerak tari yang melambangkan kekuatan dan keperkasaan sang elang yang terbang di angkasa. Dalam kaitannya dengan upacara adat pernikahan suku Singkil, tarian ini pun menjadi simbolisasi gerakan untuk melindungi raja (pengantin pria diibaratkan seorang raja)..

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa