Sumpia adalah merupakan sejenis makanan camilan kue kering tradisional yang terlihat berbentuk seperti lumpia namun dengan ukurannya yang sangat mini. Cemilan ini khas dari Bandung memiliki isi yang juga bervariasi yaitu diantaranya isi abon, udang dan juga ebi. Rasanya yang nikmat, enak, gurih, lezat, pedas dan juga renyah dapat dijadikan sebagai alternatif bagi anda yang menyukai kudapan seperti gorengan.
BAHAN UNTUK KULIT SUMPIA
250 gram tepung terigu segitiga
75 gram tepung beras
½ senduk teh baki
ng powder
120 ml air
Garam secukupnya saja
Minyak digunakan untuk menggoreng secukupnya sajaa
Cairkanlah 1 sdt terigu bersama 50 ml air (sebagai perekat)
BAHAN UNTUK ISIAN EBI
150 gr ebi, rendamlah di air panas, tiriskanlah, haluskan
1 senduk teh gula pasir
3 buah cabai / cabe merah
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
1/4 senduk teh garam
CARA MEMBUAT
Pertama Untuk isian ebi: Haluskanlah cabe merah, bawang merah dan juga bawang putih. Panaskanlah minyak goreng, tumislah bumbu yang sudah dihaluskan sampai beraroma harum. Masukanlah ebi yang sudah dihaluskan. Masaklah ebi hingga kering menggunakan api kecil. Sesudah matang tambahkanlah gula pasir, aduklah hingga rata. Angkatlah dan dinginkan.
Untuk bagian kulit sumpia: Campurlah semua bahan kemudian aduklah hingga benar-benar merata. Pipihkanlah adonan menggunakan alat penggiling mie dengan ketebalan sesuaikan selera. Potonglah adonan berbentuk seperti persegi dengan lebarnya 4 cm
Isi kulit sumpia tersebut dengan isian abon ataupun ebi secukupnya. Lipatlah seperti sedang melipat lumpia lantas rekat
Goreng dengan menggunakan minyak yang jumlahnya agak banyak dengan memakai api sedang, hingga berwarna kuning kecoklatan.
Angkat dan lalu sajikan.
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang