Bila anda mengunjungi Kota Serang sepertinya wajib mencicipi kuliner satu ini yakni Satai Bandeng . Satai bandeng adalah salah satu makanan khas Kabupaten Serang dan sangat mudah dijumpai di sini . Sate ini termasuk unik karena terbuat dari daging ikan bandeng tanpa duri dan tulang. Bandeng yang dibumbui dipisahkan dari duri, lalu dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan bandeng, dijepit dengan bambu, lalu dipanggang di atas bara arang. Satai yang terbuat dari daging ikan bandeng segar dengan bumbu ketumbar, bawang goreng, gula pasir, gula merah, santan, dan garam menjadi santapan nan nikmat untuk menemani nasi yang hangat.
Berikut ini resep membuatnya :
Bahan :
- 1 ekor ikan bandeng,ukuran sedang
- 4 sdm minyak untuk menumis
Bumbu Halus :
- 7 bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 4 buah cabai merah keriting
- 1 ½ sdt ketumbar
- ½ sdt jintan
- 2 cm lengkuas
- 2 cm kunyit
- 50 gram kelapa sedang,parut,sangrai
- 1 sdm gula pasir
- 30 ml air asam jawa
- 2 butir telur,kocok lepas
- 100 ml santan kental
- Daun pisang untuk membungkus
- Bambu untuk menjepit
Cara Membuat :
1. Bersihkan bandeng,kemudian patahkan tulang ekornya.Tarik keluar tulang punggung bandeng melalui lubang insang.Pukul-pukul badannya supaya daging terlepas dari kulitnya,kemudian keluarkan dagingnya dengan bantuan sendok kecil.Cincang daging bandeng kemudian sangrai dengan api kecil sampai agak kering.Sisihkan duri halusnya.
2. Panaskan minyak,tumis bumbu halus sampai harum dan matang.Masukkan ikan sangrai,kelapa sangrai,garam,gula pasir,dan air asam jawa.Aduk rata,angkat,biarkan uapnya hilang.Masukkan telur dan santan,aduk rata.
3. Masukkan adonan isi melalui lubang insang dengan bantuan piping bag sampai badan ikan penuh.Jepit ikan bandeng dengan bilah bambu,ikat ujung bambu .Tutup badan ikan dengan sisa adonan,kemudian bungkus ikan dengan daun pisang.Panggang di atas bara api,sambil balik-balik sampai matang dan harum.Angkat,sajikan.
Sumber Foto : kitabmasakan.com
2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.