Produk olahan makanan khas Magetan salah satunya yaitu roti bolu. Apa sih uniknya roti bolu? Roti bolu sering disebut roti telur yang dalam bahasa jawa berarti "roti endog" karena bentuknya mirip telur yang oval dan memiliki cita rasa manis. Roti bolu khas Magetan ini dibuat dengan campuran rempah seperti jahe dan kayu manis yang memiliki aroma khas.
Roti bolu sudah ada sebelum tahun 1970-an. Usaha pembuatan roti bolu biasanya merupakan usaha turun temurun sampai sekarang ini. Dengan ciri khas bentuk dan rasa yang tak pernah berubah, usaha roti bolu mengidentifikasikan bahwa produk ini merupakan salah satu hasil makanan olahan khas kabupaten Magetan.
Penghasil roti bolu ini mayoritas merupakan usaha rumahan yang dikelola oleh masyarakat. Hampir semua desa di daerah Kabupaten Magetan, khususnya Kecamatan Plaosan menjadi sentra penghasil produk ini. Oleh karena itu, roti bolu ini dapat ditemui dalam berbagai merek yang berbeda-beda.
Kok bisa sih roti bolu masih bertahan sampai sekarang? Nah, ternyata ada sejarahnya nih guys. Roti bolu Magetan tidak hanya sebagai kuliner biasa, tetapi keberadaannya turut memberi warna sejarah perjalanan Kabupaten Magetan. Setiap memperingati hari kelahiran Kabupaten Magetan, dipastikan ribuan roti bolu akan dibagikan kepada masyarakat dalam kegiatan “andum bolu rahayu” yang biasanya diselenggarakan di alun alun Kabupaten Magetan. Ribuan masyarakat dengan antusias akan memperebutkan roti yang disusun menjadi berbagai bentuk seperti gunungan, lesung, dan bedug tersebut (Arifah & Sukarman, 2022).
Pembuatan roti bolu ini juga tergolong tidak sulit. Lalu, gimana sih proses pembuatannya? Bahan yang dibutuhkan antara lain, tepung terigu, gula pasir, telur, vanili, serta tumbukan jahe dan perasan jeruk purut yang menjadi ciri khasnya. Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi adonan dan setelah itu dicetak kecil-kecil berbentuk oval, lalu dioven hingga matang. Proses terakhir, roti bolu Magetan siap dikemas dan dipasarkan.
Roti bolu ini akan tersedia hampir di setiap toko jajan atau oleh-oleh khas Magetan yang berjajar di sepanjang jalan menuju destinati wisata Telaga Sarangan. Beberapa Desa di Kecamatan Plaosan yang menjadi sentra penghasil roti bolu akan memasok ke kota lain sekitar Magetan seperti daerah Madiun, Ngawi, Ponorogo dan kota lainnya.
Nah, itu tadi sedikit informasi mengenai roti bolu yang berasal dari Magetan, semoga bisa menambah wawasan bagi teman-teman yang membaca.
Referensi: Arifah, I. N., & Sukarman, S. (2022). Tradhisi Kirab Nayaka Praja lan Andum Berkah Bolu Rahayu ing Kabupaten Magetan: Tintingan Folklor. JOB (Jurnal Online Baradha), 21(1). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/45655
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.