Taman Ayun dibangun oleh I Gusti Agung Putu (Raja Mengwi) sekitar tahun 1632 – 1634. Pada awalnya, pembangun pura didasari karena belum ada pura yang berlokasi dekat Mengwi pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, pura ini sudah direnovasi beberapa kali. Renovasi secara besar-besaran dilakukan di tahun 1937, pada bagian Kori Agung, gapura bentar, dan pembangunan Bale Wantilan.
Hari Pujawali atau Piodalan di Pura Taman Ayun biasanya diselenggarakan setiap 6 bulan sekali dalam Kalender Caka (210 hari), tepatnya pada hitungan wewaran Anggara Kliwon Wuku Medangsia (hari selasa 20 hari setelah hari Raya Galungan). Selama Hari Piodalan, masyarakat setempat akan menghias bangunan pura dengan atribut-atribut suci dan juga menyelenggarakan beberapa ritual upacara keagamaan.
Nama Pura Taman Ayun ini berasal kata “Taman” yang berarti Taman dan “Ayun” berarti indah, sehingga Taman Ayun bisa diartikan sebagai sebuah pura dengan taman yang indah. Pura Taman Ayun merupakan bekas peninggalan kerajaan Mengwi di jaman dulu. Mempunyai luas area sekitar 4 hektar dengan bangunan pelinggih yang unik, taman indah, serta terdapat kolam indah yang besar.
Sumber: https://www.ubudian.id/page/fakta-menarik-yang-perlu-diketahui-tentang-pura-taman-ayun.html
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang