×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Prosesi Pernikahan Adat Jambi

Tanggal 23 Jan 2021 oleh Widra .

  1. Masa Perkenalan Suatu hubungan pernikahan tentu selalu diawali dengan masa perkenalan dan pendekatan. Nah, masa perkenalan ini terbagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama adalah berusik sirih begurau pinang (pertemuan antara laki-laki dengan perempuan yang biasanya terjadi di tempat keramaian atau kegiatan masyarakat). Setelah itu, sang laki-laki akan bertandang ke rumah perempuan untuk menyampaikan rasa cinta kasih dengan bahasa yang lebih halus dan indah. Orang Jambi senang menggunakan seloko (pantun) dalam prosesi adat pernikahannya. Tahap berikutnya adalah pemilihan jodoh yang merupakan langkah awal dalam menentukan kebahagiaan hidup berumahtangga. Pada tahapan ini, orang tua cukup berpengaruh dalam memberikan pertimbangan kepada anaknya, misalnya memilih pasangan yang masih ada pertalian darah untuk mempertahankan harta warisan datuk dan nenek. Setelah terjadi kesepakatan antara orang tua kedua belah pihak, selanjutnya perwakilan pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan untuk menyampaikan maksud dan tujuan untuk meminang.

  2. Tegak Batuik Duduk Bertanyo Ini merupakan tahapan di mana pihak laki-laki memastikan bahwa pihak perempuan belum memiliki ikatan dengan laki-laki lain. Setelah terjadi kesepakatan, maka akan diletakkan tando sesuai dengan adat setempat (pertimbang tando). Kemudian, pihak perempuam akan menyerahkan tempat sirih dalam keadaan kosong sebagai simbol diterimanya lamaran tersebut. Selanjutnya, pihak laki-laki dan perempuan bermusyawarah tentang adat yang akan diisi dan lembago yang akan dituang agar tidak menyimpang dan menjadi bahan gunjingan masyarakat sekampung. Setelah tegak batuik duduk bertanyo, para calon pengantin buat janji semayo (bertunangan). Pihak laki-laki akan membawa tepak sirih pinang serta tanda pinangan yang telah disepakati (bisa berupa cincin belah rotan, selembar kain, baju, dll). Penyerahan tanda pinangan ini dikenal dengan istilah serah terimo tando.

  3. Ukur Antar Serah Terimo Adat dan Lembago Memenuhi ketentuan adat nenek mamak, pihak laki-laki berkewajiban untuk mengisi adat dan mengantarkannya ke rumah pihak perempuan. Kebiasaan seperti ini sudah menjadi kewajiban yang turun temurun. Pada tahapan ini seloko memiliki peranan sebagai media komunikasi sebagaimana terlihat pada acara kato bejawab di halaman.

  4. Akad Nikah Hari pelaksanaan akad nikah atau ijab kabul biasanya ditangguhkan mendekati hari peresmian pernikahan atau hari labuh lek. Pada hari yang sudah disepakati bersama antara nenek mamak pihak laki-laki dan perempuan, maka dilaksanakan upacara akad nikah yang merupakan kewajiban hukum syara.

  5. Ulur Antar Serah Terima Pengantin Setelah akan nikah, kemudian dilangsungkan prosesi ulur antar serah terima pengantin, yakni prosesi ketika nenek mamak pihak perempuan menjemput pengantin laki-laki sebelum diarak dan duduk bersanding dengan pengantin perempuan. Nah, prosesi penjemputan ini juga menggunakan seloko sebagai media komunikasi. Mempelai pria diarak ke rumah mempelai perempuan dan disambut dengan pencak silat, serta dilanjutkan dengan kato bejawab gayung bersambut dalam ungkapan seloko. Setelah selesai, acara dilanjutkan di dalam rumah, yakni acara ulur antar serah terimo mempelai pengantin laki-laki dari nenek mamak laki-laki kepada nenek mamak perempuan.

  6. Acara Buka Lanse Mirip dengan pernikahan adat Pelembang, dalam pernikahan adat Jambi juga terdapat prosesi buka lanse. Lanse merupakan tabir berwarna putih yang melambangkan kesucian perempuan perawan. Sebelum pengantin memasuki kamar adat, pihak laki-laki dan pihak perempuan saling berkomunikasi menggunakan seloko.

  7. Acara Adat Penuh Setelah keluar dari kamar adat, kedua mempelai kemudian menuju timbangan untuk melaksanakan acara adat penuh. Prosesi ini mengandung makna agar dalam mengarungi bahtera rumah tangga kedua pengantin dapat berlaku adil dan mampu mengambil keputusan secara matang dalam berkeluarga. Seusai ditimbang, kedua pengantin menaiki kepala kerbau bertanduk. Kaki kedya pengantin dicuci dengan santan bermanis yang maknanya bahwa kedua pengantin harus meninggalkan sifat-sifat tidak baik. Lalu, kedua pengantin menaiki rumah begonjong segi delapan dan duduk bersanding di putero retno (pelaminan).

  8. Penyuapan Nasi Sapat Ini merupakan prosesi suapan terakhir dari orang tua masing-masing mempelai yang mengandung arti lepasnya hutang ibu bapak kepada anak, yakni mengantarkan anak menuju jenjang perkawinan.

  9. Tunjuk Ajar Tegur Sapo Saat kedua mempelai sudah bersanding di putero retno, nenek mamak dan tuo tengganai memberikan nasihat mengenai kewajiban seorang suami isteri agar selamat menjalani kehidupan rumah tangga. Nasihatnya pun diungkapkan berupa seloko.

http://mahligai-indonesia.com/ragam-budaya/tradisi-nusantara/unik-9-urutan-prosesi-pernikahan-adat-jambi-part-2-6329

DISKUSI


TERBARU


Pertunjukan Man...

Oleh Bukantokohpublik24 | 15 Sep 2024.
Seni Budaya

Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten. Pada awalnya, debus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan aj...

Budaya Begalan...

Oleh Aniasalsabila | 12 Sep 2024.
Budaya Begalan

Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilaca...

Seni Pertunjuka...

Oleh Radhityamahdy | 02 Sep 2024.
budaya

Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa,...

Ting-Ting Tempe

Oleh Deni Andrian | 29 Aug 2024.
Camilan

Bahan-bahan : 250 gram Tempe 150 gram gula pasir 1 sdt margarin 1 sdt sprinkles untuk topping (optional) Cara Membuat: Potong2 tempe dgn ukur...

Bebantan laman

Oleh . | 24 Aug 2024.
Ritual adat

Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan da...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...