|
|
|
|
panjang mulud Tanggal 03 Aug 2014 oleh Yulius Dwi Kristian. |
Panjang mulud merupakan upacara selamatan yang dilakukan masyarakat Islam di Serang Banten dalam rangka memperingati hari lahir nabi Muhaammad SAW atau maulid nabi. Pelaksanaannya berupa perayaan dengan mengusung berbagai jenis makanan, mulai dari makanan matang siap santap seperti nasi kuning lengkap dengan lauk pauk, telur, semur daging dan sayur-sayuran, hingga bahan makanan dalam semisal beras yang semuanya disusun dalam sebuah tempat yang disebut dengan panjang. Panjang adalah tempat menaruh makanan dalam bentuk replika berbagai macam bentuk mulai dari kendaraan, masjid, perahu dan lainnya. Biasanya replika ini disesuaikan dengan basis mata pencaharian masyarakatnya (misalnya untuk masyarakat pesisir berupa perahu), meski demikian tergantung juga dengan kreatifitas masyarakat yang membuatnya. Makanan yang ditempatkan dalam replika ini dihiasi dengan berbagai ornamen, seperti kertas warna warni, uang, dan lain sebagainya. Panjang ini kemudian diarak kelililing kampung/kota diiringi dengan musik tradisional rebana sampai kemudian arak-arakan ini berakhir di masjid, alun-alun atau kantor pemerintahan untuk disantap ramai-ramai, dibagikan kepada warga bahkan juga diperebutkan oleh warga.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |