|
|
|
|
paniki Tanggal 11 Feb 2015 oleh Rebecha . |
santapan khas penduduk setempat dengan nama populernya adalah 'paniki masakan khas Manado'. Paniki adalah kelelawar yang telah dibersihkan dari bulu-bulunya kemudian dimasak dengan berbagai bumbu yang mewah. Bumbu utama adalah kelapa atau santannya, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daun serai, jahe dan lainnya. Ketika paniki dihidangkan, wangi masakan sudah sangat kuat tercium, kemudian ketika disantap, rasa pedas khas masakan dari Manado sangat terasa sekali. Unsur pedas dan wangi inilah yang membuat makan kita menjadi lahap sampai perlu untuk nambah porsi nasinya. Kalau soal daging paniki itu sendiri, sebenarnya tidak begitu banyak yang dapat dinikmati, mungkin hanya seukuran kuku jari yang letak daging itu berada dekat bagian ekor. Mungkin sedikit sensasi muncul, ketika kita menyantap bagian sayapnya, rasanya agak lembut di mulut. Namun kalau soal rasa dari daging paniki itu sendiri, menurut saya masih jauh lebih enak daging ayam atau bahkan daging burung puyuh. Tidak ada rasa originalitas daging paniki. Yang ada adalah hanya rasa dari kemewahan bumbu-bumbu tipikal masakan khas Manado. Jadi yang kita nikmati adalah benar-benar rasa bumbu itu sendiri, bukan panikinya. Harga satu porsi paniki yang dijajakan di Sario di Kota Manado adalah Rp 25.000,- Kalau boleh saya berpendapat; tidak usah-lah mempopulerkan jenis masakan 'extreem' seperti paniki ini. Selain besaran dagingnya dari satu ekor paniki itu tidak seberapa, juga rasanya tidak spesial. Soal lainnya lagi adalah jumlah kelelawar atau kalong ini makin hari makin langka karena habitatnya makin berkurang, sebagai akibat dari berkurangnya pohon-pohon buah, karena terdesak oleh aktifitas manusia dan pemanfaatan lahan untuk peruntukan lainnya bukan untuk tumbuhan pohon buah itu tapi sudah jadi pemukiman dan lain-lain. Juga dengan semakin diburunya paniki atau kalong ini, jelas akan mempercepat berkurangnya populasi paniki atau kalong tersebut. Kita tahu kalau salah satu spesies berkurang banyak atau bahkan punah tentu akan berakibat negatif terhadap kesimbangan alam dan itu artinya akan mengganggu kehidupan kita bersama. Di Sulawesi Utara sendiri, sekarang sudah terasa betapa sulitnya untuk mendapatkan pasokan paniki atau kalong tersebut. Kebutuhan paniki di Manado ini, stocknya harus didatangkan dari daerah Sulawesi Selatan, Gorontalo dan daerah lainnya.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |