Salah satu rumah adat di nusantara yang unik adalah rumah joglo dan limasan. Dimana suku jawa adalah pemilik adat rumah yang unik ini.
Yang membedakan dengan rumah adat lain dari rumah joglo dan menjadikan unik adalah atap pada empat tiang utama. Menjulang tinggi sehingga omah joglo kelihatan lebih gagah dari pada rumah dengan model lain. Bentuk atap yang tinggi dan rumit ini menjadi ciri utama keunikan omah joglo.
Pada zaman dahulu, rumah joglo merupakan identitas status sosial masyarakat. Biasanya dimiliki oleh bangsawan atau tokoh masyarakat.
Seiring berkembangnya zaman. Identitas sosial tersebut tidak berlaku lagi. Siapapun yang bisa membangun ya silahkan. Tergantung niat dan kemauan.
Sedangkang arsitektur atap limasan memiliki ciri khas yang berbeda. Atap limasan memiliki filsafat yang tinggi.
Penggunaan kata limas dikarenakan bentuknya limas. Yaitu bentuk kubus ditambah dengan perbedaa tingginya tiang utama dan tiang teras sehingga membentuk kubus. Khas yang dimiliki adalah setiap ruangan bisa dilihat dari kejauhan rumah dengan melihat struktur atap yang berbeda satu sama lain. Antara satu atap ruangan dengan yang lain ditandai dengan hirarki atap.
Ada beberapa jenis rumah adat Limasan, yaitu Limasan Lambang Gantung Rangka Kutuk Ngambang, Limasan Lambang Teplok, Limasan Trajumas, Limasan Semar Tinandhu, Limasan Lambang Sari, Limasan Lambang Gantung dan Limasan Gajah Ngombe.
Seiring berjalannya waktu dan pergantian zaman budaya pembuatan rumah klasik seperti Joglo limasan dan model rumah yang lain sedikit demi sedikit mulai tergeser. Digantikan dengan model-model gaya ke barat-baratan.
Jika zaman dulu memiliki rumah joglo ataupun limas merupakan identitas sosial. Berbeda dengan zaman saat ini.
Saat ini memiliki rumah dengan model Jawa Klasik dianggap ketinggalan zaman dan terlalu kuno. Bahkan identitas sosial tersebut bergeser menjadi gaya ke barat-baratan. Seperti pengadopsian model rumah minimalis modern dengan berbagai gaya dan bentuk. Seperti penggunaan atap rumah dari material logam.
Memiliki rumah joglo dan limasan pada saat ini ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. dikarenakan bahan material utama pembuatan rumah berupa kayu jati saat ini sangat mahal. Sehingga masyarakat lebih memilih gaya rumah minimalis sehingga biaya pembuatan rumah bisa ditekan. Selain itu semakin menunjukkan gaya minimalis dan modern Seseorang dikatakan kaya dan kekinian. Sehingga ini menjadikan problem kelanjutan pelestarian adat rumah jawa menjadi terhambat.
Orang-orang yang giat melestarikan adat budaya Jawa khususnya Hanya mereka mereka yang memiliki uang banyak dan juga berjiwa seni tinggi.
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang