|
|
|
|
Nasi Liwet Solo Tanggal 03 May 2023 oleh Haha_alfin_06 . Revisi 3 oleh Haha_alfin_06 pada 04 May 2023. |
Nasi Liwet Solo Nasi liwet solo merupakan kuliner tradisional dari solo yang sangat populer. Bahkan kepopuleran dari nasi liwet solo menjadikannya sebagai salah satu wisata kuliner yang digemari di kota Solo. Sehingga, untuk menemukan nasi liwet di Solo bukanlah hal yang sulit.
Makanan tradisional Nasi liwet Solo merupakan beras yang dimasak dengan santan dan kaldu ayam yang menjadikan nasi liwet memiliki aroma yang khas dan rasa gurih. Nasi liwet biasa dihidangkan bersama sayur papaya atau jipang yang dimasak pedas. Sebagai pelengkap dalam nasi liwet juga ditambahkan aneka lauk yang juga dapat dipilih sesuai dengan selera masing-masing orang seperti : telur rebus, daging ayam yang di suwir, areh (semacam bubur gurih dari kelapa), hati/ampela ayam yang direbus, tahu tempe bacem. Dalam penyajiannya, nasi liwet mempunyai ciri khas yaitu dengan daun pisang yang dipincuk dan juga tidak jarang kita temui hingga saat ini sendoknya pun juga bisa menggunakan potongan daun pisang yang dilipat.
Menurut sejarah, dimasa lalu, setiap hari Kamis malam, Keraton Surakarta biasa menyajikan jenang lemu dan sega liwet untuk keperluan ritual. Dalam ritual tersebut sega liwet yang disajikan di keraton saat itu adalah sego gurih, yaitu nasi yang dimasak dengan santan. Sega liwet tersebut dibagikan kepada orang-orang yang lewat di depan Kori Kamandungan (pintu gerbang keraton). Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat mulai membuat sendiri masakan tersebut dan tidak hanya membuatnya pada hari kamis malam saja.
Dalam budaya masyarakat Jawa, nasi liwet atau sego gurih telah menjadi kelengkapan yang sering kali digunakan dalam upacara atau ritual. Budaya tersebut berlangsung secara turun temurun sehingga tidak jarang kita menemui acara-acara masyarakat Jawa di Kota Solo yang masih menggunakan nasi liwet atau sego gurih. Bagi orang Jawa, nasi liwet atau sego gurih yang seringkali ditampilkan dan disajikan dalam acara merupakan symbol dari harapan agar tercapainya suatu tujuan tertentu.
Kuliner tradisional nasi liwet bersama kelengkapannya memiliki filosofi tersendiri dalam membentuk simbol tertentu. Simbol-simbol tersebut bermakna sesuai dengan harapan dari orang atau kelompok orang yang menyelenggarakan acara ataupun ritual. Fungsi ganda terdapat dalam simbol yang terdapat dalam nasi liwet yang mana memiliki fungsi untuk memaknai dalam acara sesuai dengan tujuan dari suatu acara atau ritual dan juga memiliki fungsi untuk merangsang mereka yang hadir dalam acara atau ritual tersebut agar bersikap sesuai dengan makna simbol yang terdapat dalam nasi liwet atau sego gurih dalam acara tersebut.
Referensi : Saeroji, Amad & Wijaya, Deria Adi. (2017). Pemetaan Wisata Kuliner Khas Surakarta. Krisnawati, Inti. (2022). Nasi Liwet Solo, Kuliner Tradisional dengan Keunikan Sejarah, Budaya dan Filosofi.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |