Setiap kota dan daerah di Indonesia pasti memiliki kebudayaannya sendiri, begitu juga dengan Kota Karawang yang memiliki beragam kebudayaannya, folks!. Salah satunya adalah Goyang Karawang yang berangkat dari beberapa kesenian seperti Topeng Banjet, Tari Jaipong, dsb yang ada di Kota Karawang. Beberapa penggiat seni yang ada di Indonesia, menuturkan bahwa stigma yang dibuat dari istilah ‘Goyang Karawang’ ini merupakan istilah yang merujuk pada goyangan erotis seperti tarian-tarian yang memainkan gerakan pinggul yang dilakukan oleh penarinya dan secara umum stigma ini dibuat oleh orang-orang dari luar Karawang.
Istilah Goyang Karawang mulai dikenal pada tahun 70 - 80an, dimana kesenian Topeng Banjet dan Tari Ronggeng sudah umum dilakukan sejak zaman itu. Selanjutnya, hingga tahun 90an, istilah Goyang Karawang mulai menyebar dan mencapai popularitas setelah penyanyi Lilis Karlina mengeluarkan lagu berjudul ‘Goyang Karawang’ yang pada saat itu meledak dan didengarkan oleh seluruh masyarakat Karawang sampai luar Karawang.
Saat ini, stigma-stigma erotisme yang muncul di kalangan masyarakat sudah mulai hilang, karena pada kenyataannya, pelaku pertunjukan seni tari sudah ada yang menggunakan pakaian yang tertutup, berbeda dengan seni tari yang dilakukan pada tahun 70 hingga 90an. Adapun stigma erotisme yang muncul, kembali kepada pola pikir masyarakat itu sendiri, karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa istilah Goyang Karawang memang berpusat pada goyangan-goyangan dari pinggul.
Sampai saat ini, kesan negatif yang timbul dari istilah Goyang Karawang perlahan sudah memudar karena saat ini, Goyang Karawang lebih diidentikkan dengan Tari Jaipong yang memang lebih menitikberatkan pada gerakan mincit dan geolnya.
Referensi : Karawang dalam Lintasan Peradaban: Seri pertama monografi workshop-penelitian 2015. (n.d.). (n.p.): Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Hayati, E., Masunah, J., & Kasmahidayat, Y. (2021, February). The Eksotik Dance of Goyang Karawang. In 3rd International Conference on Arts and Design Education (ICADE 2020) (pp. 97-100). Atlantis Press.
Theasianparent.com. Bukan Erotis, Ketahui Makna dan Sejarah dari Goyang Karawang. Diakses pada 3 Mei 2023, dari https://id.theasianparent.com/goyang-karawang
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang