Ritual
Ritual
Ritual Nusa Tenggara Timur NTT
Etu/Tinju
- 12 Januari 2021

Ritual Etu atau Tinju Tradisional erupakan upacara ritual pertanian yang diselenggarakan setiap tahun berdasarkan pada peputaran bulan atau dalam perspektif upacara ritual pertanian suatu pesta dengan kultur bulan yang mengikat suatu masyarakat dalam tradisi yang teratur berdasarkan peredaran bulan purnama dalam setahun. Upacara Etu meliputi beberapa tahap upacara dengan kegiatan dan waktu yang ditentukan. Setelah tiba waktu yang ditetapkan, Upacara Etu dilaksanakan tahap demi tahap sampai mencapai puncaknya pada waktu Etu. Maksud dan tujuan dari Upacara Etu ini adalah:

  1. Pengucapan Syukur atas hasil panen yang telah diperoleh dan pemohonan kesuburan untuk tanaman pada tahun berikutnya
  2. Penggalangan dan peningkatan rasa solidaritas sosial antar warga masyarakat baik dala suatu klen dan warga masyarakat dan kampung tetangga.
  3. Pencetus sifat-sifat para leluhur yang telah menciptakan Etu.
  4. Sebagai rasa pernyataan, rasa kebanggaan masyarakat Boawae terhadap jasa-jasa para leluhur.
  5. Sebagai kesenian, olahraga, dan rekreasi.

Upacara ini diselenggarakan di tempat khusus yakni:

  1. Sao Waja (Rumah Pemali). Di tempat ini berlangsung segala kegiatan persiapan.
  2. Loka, sebagai tempat berlangsung Upacara Toa Loka (Upacara awal sebelu Etu dilaksanakan dilakukan legi atau sajian untuk arwah nenek moyang).

Sebelum upacara ini dimulai pihak penyelenggara upacara harus mempersiapkan tanggal upacara dan mempersiapkan teknis acara dan penyambutan tamu. Pihak penyelenggaran sebagai tuan rumah wajib mempersiapkan :

  1. Lako Melo (arena) dengan membuat pagar keliling.
  2. Kepo/alat tinju yang dibuat dari ijuk yang dipintal pada bagian ujung biasanya diberi benda keras seperti tanduk rusa (pada zaman dahulu) dan kulit kerbau.
  3. Mubu/ikat kepala harus bewarna merah atau cokelat.
  4. Kau Kasal/Ikat kuda harus bewarna merah atau coklat.
  5. Sada/kain. Selain itu pihak penyelenggaran harus mempersiapkan dua hal utama yang meliputi persiapan fisik maupun persiapan mental. Persiapan fisik dimaksud adalah persiapan berwujud benda-benda dnegan perlengkapan yang diperlukan untuk penyelenggaran upacara. Sedangkan persiapan mental adalah suatu tradisi sportif antara dua kubu untuk menerima kekalahan saat melaksanakan upacara baik sebelum dan berlangsungnya upacara. Ketika segala persiapan sudah matang.

Maka berbagai rangkaian upacara dapat dilaksanakan. Dimulai dari acara pembukaan yang ditandai dengan tinju yang dilaksanakan secara simbolis oleh kedua orang tua. Kedua orang tua berpakaian lengkap kecuali sebagai pengganti kepo (alat tinju) diganti dengan tongkat jagung. Seusai acara simblois ini, para hadirin mulai memadati atau mengelilingi Loka Melo (arena) dengan berdebar menantikan pasangan yang akan masuk. Suasana semakin semarak oleh Melo (nyanyian) dengan pantun-pantun yang dibawakan oleh kedua kubu yang disebut Fedha Melo. Namun para petinju yang sudah mempersiapkan diri beberapa hari atau minggu sebelumnya menyamaar duduk dibarisan penonton. Pantun-pantun yang dibawakan sambil menari oleh kedua kubu semakin menghangatkan suasana serta mebakar semangat para petinju. Dari proses mencari, mendapatkan, mengenakan busana seta bertinju semuanya ditandai oleh irama lagu yang dibawakan oleh para Fedha Melo. Pada saat bunyi musik mengiringi nyanyian dan pantun silih berganti ini mengisyaratkan bahwa Melo yang berarti petinju masih dicari tahap ini disebut tahap Joro. Ketika Melo sudah memakai pakaian tinju maka berlangsunglah Etu. Kedua sike (pemegang) yang bertidak sebagai pengendali harus mampu bergerak lincah mengikuti gerak maju atau gerak mundur petinju. Kedua seka haruslah orang berpengalaman dalam tinju dan memiliki ketangkasan yang tinggi. Tidak ada ketentuan waktu berapa lama untuk sepasang petinju betarung. Biasanya saat kedua petinju saling menyerang selalu terjadi rangkul merangkul lalu diceraikan. Selain itu pemberhentian dapat terjadi atas keputusan para petinju sendiri atau sike. Pemberhentian dari para petinju sendiri dapat terjadi apabila salah seorang petinju merasa tidak mampu menantang lawan tinjunya atau apabila penantangnya adalah teman atau saudaranya. Untuk mengatakan berhenti salah satu kubu mengangkat tangan sebagai tanda berhenti di hadapan kubu lawannya.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel