|
|
|
|
DHUKUTAN Tanggal 27 Aug 2020 oleh Widra . |
Pada setiap hari Selasa Kliwon Wuku Dukut, sebagian masyarakat dusun Nglurah Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu mengadakan suatu adat upacara ritual turun temurun berupa bersih desa, Upacara itu dilaksanakan setiap Selasa Kliwon pada wuku Dhukut yang merupakan hari pernikahan Kyai Menggung dengan Nyi Rasa Putih. Selain itu, dalam sesaji juga semakin beraneka ragam.
Dalam kegiatan tersebut warga masyarakat dusun Nglurah dihimbau untuk membuat sesaji berupa hidangan dari pala wija, sayur dan nasi jagung (setiap akan dilaksanakan ritual Dhukutan menurut kepercayaan adat, segala bentuk sesaji harus dihindarkan dari beras, dan pada saat memasak tidak boleh dicicipi). Sesaji kemudan dikumpulkan di rumah sesepuh desa untuk didoakan, mohon agar seluruh warga masyarakat mendapat keselamatan dan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya sesaji tersebut dikirab menuju Situs Purbakala Candi Menggung.Di tempat inilah puncak ritual dilaksanakan, yaitu tawur sesaji oleh dua kelompok masyarakat. Sesaji tersebut dibawa oleh seorang laki-laki dewasa yang dianggap menjadi ‘jago’ dari desa masing-masing. Setelah diberi doa, sesaji dijadikan satu dalam pincuk yang kemudian dibawa mengelilingi candi sebanyak tiga kali. Pada putaran keempat sisa sesaji serta pincuk-nya digunakan sebagai sarana tawuran antara kedua jago. Tawuran tersebut merupakan puncak acara dalam upacara tradisi Dhukutan dan hal itu menyimbolkan sebagai pertarungan yang pernah terjadi antara Kyai Menggung dan Nyi Rasa Putih. Acara terakhir adalah diadakannya hiburan berupa wayang kulit semalam suntuk. Ketiga, bagi masyarakat setempat termasuk generasi muda, upacara Dhukutan dikategorikan sebagai peristiwa penting selain Idul Fitri yang tidak boleh dilewatkan semua warga, bahkan yang merantau di luar daerah. Upacara itu diangap sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan keselamatan dan berkah. Kaum muda bertekad melestarikannya. Agar tidak terlalu menyimpang dari ajaran Islam, doa-doa menggunakan ayat-ayat suci Alquran, dan penyebutan Kyai untuk Mbah Menggung yang dianggap sebagai dhanyang bagi warga Desa Nglurah.
http://www.karanganyarkab.go.id/20110808/dhukutan/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |