Keberadaan tari gaplik diperkirakan sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Latar belakang ditarikannya tari ini karena desa Kendung mengalami bencana pagebluk dan huru hara, dan setelah diadakan tari gaplik keadaan menjadi lebih baik. Tari Gaplik di desa Kendung ditarikan pada hari Jumat Wage pada malam harinya, di halaman rumah Kepala Desa. Merupakan pagelaran berbentuk arena terbuka, antara pemain dan penonton saling berdekatan sehingga menimbulkan komunikasi langsung dan lancar antara pemain dan penonton, berdialog sambil berdiri. Sejarah Orang yang menarikannya saat ini adalah saudara Hartono, yang menjadi penerus ayahnya yaitu saudara Kasno. Pada tahun 1966 tari gaplik mulai ditampilkan dalam acara-acara Nyadran di desa-desa yang lain. Diantaranya adalah desa Mbayem, desa Kincang kabupaten Magetan, desa Suratmajan Maospati, dan desa Kinandang kabupaten Magetan. Pada tahun 2005 tari gaplik mulai mewakili kota Ngawi dalam festival kesenian tra...
Tari Grebeg Wiratama (https://sinaumalang.blogspot.co.id) Berbeda dengan kedua tarian sebelumnya, tari Grebeg Wiratama ini menampilkan gerakan yang lebih maskulin dan tegas. Tentu saja ini sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam tari ini. Tari Grebeg Wiratama menggambarkan jiwa keperwiraan prajurit yang akan berangkat menuju peperangan. Tak hanya itu, tarian ini juga menggambarkan sisi humoris yang menjadi bagian dari sifat manusia. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-malang-jawa-timur/
Tari Erek-Erek (https://documents.tips) Tari Banyuwangi yang satu ini lebih menuju ke arah tata cara pemuda dan pemudi memulai hubungan asmara. Diawali dengan memandang, mengatur pertemuan khusus hingga menuju pada hubungan yang lebih serius. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banyuwangi-jawa-timur/
Tari Barong Banyuwangi (https://banyuwangikab.go.id) Tari Banyuwangi yang satu ini biasa dipertunjukkan di acara adat “Barong Ider Bumi” yang diadakan tahunan di Desa Kemiren Banyuwangi. Acara adat tersebut dipercaya dapat menolak balak. Iring-iringan barong itu diarak keliling kampung. Dibelakangnya ada tujuh perempuan tua yang membawa ubo rampe (perkakas ritual) dan lima perempuan pembawa beras kuning dan uang Rp 99.900 Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banyuwangi-jawa-timur/
Tari Puput Bayu (http://www.netralnews.com) Merupakan Tari Banyuwangi bernuansa perang. Puput Bayu merupakan perang terkejam di Banyuwangi antara para penduduk asli Blambangan dan VOC Belanda. Peperangan ini dikemas dalam sebuah seni tari yang diberi judul “Tari Puput Bayu”. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banyuwangi-jawa-timur/
Tari Sabuk Mangir (https://www.youtube.com) Tari sabuk mangir memiliki latar belakang yang bersifat magis. Istilah sabuk mangir merupakan perpaduan dari dua kata, yaitu sabuk berarti ikat pinggang dan mangir nama sebuah desa di Rogojampi. Sabuk mangir terkenal sebagai sabuk sakti orang Mangir. Berdasarkan kepercayaan bahwa ada kekuatan gaib yang berada dalam sabuk tersebut, orang Mangir berusaha melawan musuh-musuhnya, baik yang musuh yang fisik maupun non-fisik. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banyuwangi-jawa-timur/
Tari padhang ulan (https://chicobattlebob.blogspot.co.id) Tari padhang ulan (terang bulan), sesuai dengan situasi yang melatar belakanginya, maka tari padhang ulang mempunyai ciri khas lincah, gembira, dan agak erotis. Masyarakat Banyuwangi mempunyai sifat ceria, baik dalam permainan maupun dalam kesenian. Ketika bulan purnama (padhang ulan) antara tanggal 13–17 bulan Jawa, kaum muda mengadakan permainan di perkampungan-perkampungan maupun di pantai, baik secara berkelompok maupun berpasangan. Pada saat seperti ini dimanfaatkan untuk bersenang-senang saja atau untuk mencari jodoh. Situasi seperti inilah yang akhirnya memberikan inspirasi kepada para seniman Banyuwangi untuk menciptakan lagu-lagu, gending, dan tari padhang ulan (terang bulan). Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banyuwangi-jawa-timur/
Tari Pupus Widuri (https://documents.tips) Pupus widuri terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Using, yaitu pupus yang berarti daun muda dan widuri adalah nama sejenis makhluk cantik atau bidadari. Jadi, makna kata pupus widuri adalah gadis muda yang sangat cantik seperti bidadari. Tarian ini dilakukan oleh seorang gadis yang baru menanjak remaja. Tari pupus widuri merupakan gabungan dari beberapa gerak tari tradisional Banyuwangi, seperti tari seblang, tari gandrung, tari gridhoan, dan tari ngarak penganten. Gerakan tari-tarian tersebut digabung dan dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu gerak yang harmonis dan bisa membuat penonton terpesona, baik oleh gerakan maupun kecantikan penarinya. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banyuwangi-jawa-timur/
Tari Keter Wadon (https://documents.tips) Keter wadon adalah sebuah tari yang diilhami oleh kegiatan burung-burung pipit yang lincah, bebas berkeliaran di udara, mencari makan di mana-mana tanpa ada yang menghalangi, kecuali si anak nakal. Mereka beterbangan di udara, hinggap di atas pohon, bermain di telaga bening, berjemur di panas matahari sambil bercengkerama. Namun, malang karena seekor dari mereka jatuh dipanah, disumpit atau ditembak oleh seseorang yang jahil sehingga ia ditinggal pergi oleh teman¬temannya yang lari ketakutan dan mencari dunia yang lebih bebas dan aman. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/01/tarian-tradisional-banyuwangi-jawa-timur/