Selain pendap makanan khas Bengkulu lainnya adalah gulai kemba’ang. Makanan ini merupakan makanan tradisional Bengkulu, meskipun namanya lebih dikenal di daerah Mukomuko. Gulai ini terbuat dari iga sapi yang dimasak dengan bumbu khusus khas Bengkulu. Sajian gulai kemba’ang ini biasanya mudah ditemukan saat bulan puasa dan lebaran. Bahan dasar 500 gram iga sapi, dipotong-potong 2 lembar daun salam 400 ml santan dari 1/2 butir kelapa 1 ikat (200 gram) daun pakis, disiangi 5 lembar (100 gram) daun talas, direbus, diiris kasar 2 sendok teh garam 3 buah asam kandis 3/4 sendok teh gula pasir 100 gram kelapa parut, disangrai, dihaluskan 2 sendok makan minyak untuk menumis Bahan bumbu halus 8 butir bawang merah 4 siung bawang putih 4 buah cabai merah 2 cm lengkuas 2 cm kunyit 2 cm jahe 3/4 sendok teh ketumbar kelapa parut (sudah disangrai)...
Tembo Puyang Gindo Lura ~ Asal mula puyang Gindo Lura menurut riwayatnya berasal dari Dusun Rena Panco. Dan beliau ini termasuk keturunan dari keluarga Puyang Darah Manis. Sewaktu beliau berumur dua belas tahun ayah dan ibunya telah meninggal dunia tewas dalam pertempuran di medan peperangan. Oleh karena Gindo Lura ini berjiwa pahlawan maka dia telah bertekad dalam hatinya berjanji untuk membalas peristiwa terbunuhnya orang tuanya, setelah beliau dewasa nanti. Kemudian Gindo Lura ini ingin menuntut ilmu bathin serta ilmu silat agar nantinya dia dapat menjadi orang yang gagah perkasa. Untuk dapat memenuhi hasratnya itu Gindo Lura mendatangi Puyang Rena Kandis. Setelah beliau sampai di rumah Puyang Rena Kandis, beliau bermohon kepada Gindo Lura lalu berkata; "Wahai Tuan Puyang Rena Kandis, aku datang ke sini bukan sembarang datang, melainkan ada keperluan, keperluannya ini adalah bermohon supaya puyang dapat mengajari aku soal ilmu bathin d...
Tersebutlah dalam sebuah kisah, pada mulanya yang memerintah di negeri Sungai Serut ini ialah seorang raja yang berasal dari Majapahit, namanya Ratu Agung . Sebagai cikal-bakal dari kerajaan Sungai Serut, konon ceritanya, Ratu Agung adalah jelmaan bangsa dewa dari Gunung Bungkuk yang mendapat tugas untuk mengatur bangsa manusia di bumi. Adapun rakyat yang diperintahkan oleh Ratu Agung ialah rakyat Rejang Sawah. Rakyatnya berperawakan tinggi, tegap, dan besar melebihi ukuran manusia pada umumnya. Disamping itu, dibagian tulang sulbinya agak sedikit menonjol yang panjangnya sekitar satu jari. Oleh sebab itulah, rakyat Ratu Agung ini juga disebut oleh orang sebagai Rejang Berekor . Sebagai jelmaan dewa dari Gunung Bungkuk, Ratu Agung tidak saja mampu memerintah dengan adil, bijak, dan penuh wibawa, tetapi juga telah berhasil membangun negeri Sungai Serut hingga menjadi negeri yang kaya dan makmur. Sebuah istana yang sangat megah...
Selain pendap ada makanan khas Bengkulu lainnya adalah gulai kemba’ang. Makanan ini merupakan makanan tradisional Bengkulu, meskipun namanya lebih dikenal di daerah Mukomuko. Gulai kemba’ang ini terbuat dari iga sapi yang dimasak dengan bumbu khusus khas Bengkulu. Sajian gulai kemba’ang ini biasanya mudah ditemukan pada saat bulan puasa dan lebaran. Sumber : https://sahabatnesia.com/makanan-khas-bengkulu/
Kue lepek beniti ini sama menariknya dengan kue tat serta sering dijadikan menu berbuka puasa di bulan Ramadan tiba. Kue lepek biniti terbuat dari adonan tepung ketan, garam, santan, daun salam, lengkuas berserta bahan-bahan lainnya kemudian dibungkus dengan daun pisang. Kue lepek biniti cocok dijadikan sebagai oleh-oleh makanan dari Bengkuku, hanya saja tidak bisa bertahan lama karena rasanya akan berubah jika terlalu lama disimpan. Sumber : https://sahabatnesia.com/makanan-khas-bengkulu/
Tradisi Punggahan dilakukan sebagai bentu rasa syuur dan juga sebagai bentuk untuk berkumul bersama masyarakat di seitar tempat tinggal. Nama Punggahan berasal dari kata 'munggah' yang berarti naik. Maka dari itu tradisi Punggahan ini dipercaya mampu menaikkan derajat manusia dalam menghadapi bulan puasa baik itu secara lahir dan batin. Tradisi ini sudah berlangsung sejak jaman dulu menjelang bulan Ramadhan. Sedangkan di Sumatera tradisi ini berlangsung di amlam pertama Ramadhan. Dalam penyelenggaraannya pun berbeda. Di Labuhanbatu Utara, tradisi Punggahan dilakukan dengan mengadalan makan bersama dengan seluruh warga kampung. Masyarakat desa akan membawa makanan masing-masing dan berkumpul di masjid yang berada di kampung itu. Setelah itu masyarakat akan duduk bersama sebagai bentuk mempererat tali silahturahmi, saling memaafkan dan membersihkan hati kepada tetangga dan sesama. Sedangkan di Batubara, tradisi Punggahan dilakukan dengan memotong hewan ternak seperti kerbau atau lemb...
Bubur Jewawut yang dalam bahasa lokal di Bengkulu disebut bubur sekoi rasanya memang sangat cocok menemani buka puasa sahabat. Bubur yang dibuat dari Jewawut/ Sekoi ini mengandung kabohidrat yang tinggi, sehingga layak dijadikan sebagai menu berbuka. sumber: Twitter/budayasayo
Tradisi sedekah ruwah rutin dilakukan oleh suku Rejang ketika menyambut bulan puasa. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Allah SWT dengan kegiatan membaca doa, Al-Qur'an, dan makan bersama. Bagi masyarakat Curup, tradisi ini dinamai Sedekah Arwah yang berarti kegiatan syukuran sekaligus berkirim doa untuk keluarga yang sudah meninggal. Sumber: Budayasayo
Tradisi Jamu Bulan Roh merupakan tradisi wajib bagi seluruh warga Kecamatan Padang Guci, Kabupaten Kaur. Tradisi ini dilakukan setiap dua minggu sebelum memasuki bulan puasa dengan mengundang kerabat untuk makan bersama di satu tempat. Tujuannya adalah untuk silahturahmi dan saling memaafkan sebelum Ramadhan.